Peraih suara terbanyak Partai Nasdem dapil NTT 2 di Pemilu 2024 ini menegaskan secara resmi dalam konferensi pers di kediamannya di Redambolo, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten SBD, Minggu (28/4).
Pada kesempatan itu, selain menyampaikan klarifikasi terkait kemunduran dirinya dari proses pencalegan beberapa waktu lalu, Ratu juga menegaskan siap bertarung di Pilkada SBD sebagai calon bupati.
“Saya akan datang kembali ke seluruh titik yang pernah saya datangi. Saya akan terus berjuang untuk semua masyarakat. Semua titik yang pernah sampaikan aspirasi, saya akan datang lagi. Saya akan cari jalan keluar. Saya tidak mundur untuk layani masyarakat,” tegas Ratu.
Dalam konferensi pers, ia menyatakan akan terus membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Selain itu, ia lakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh politik dari di desa, kecamatan, kabupaten sampai pusat. “Lebih baik kita bergandengan tangan untuk membangun masyarakat karena tidak ada partai yang bisa mengusung sendiri. Harus ada koalisi, sehingga perlu kita komunikasi dengan semua partai,” ungkap anggota DPR RI ini.
Ratu juga telah resmi mendaftar ke Partai Demokrat beberapa waktu lalu. Ia juga menyatakan akan mendaftar ke PDIP pada 30 April mendatang. “Jika nanti ada komitmen dengan PDIP dan partai-partai lain, kami bersyukur karena semua bisa bersama-sama dalam satu kekuatan untuk membangun SBD. Ini semua demi kebaikan Sumba Barat Daya,” ungkap istri dari mantan Bupati SBD, Markus Dairo Talu ini.
Ungkap Alasan Mundur dari DPR
Ratu Wulla akhirnya menyampaikan klarifikasi secara langsung kepada publik setelah menyatakan mundur dari proses pencalegan usai menang di Pemilu 2024 lalu. Mundurnya Ratu Wulla menghebohkan publik, khususnya warga Sumba yang telah menyumbang 73 ribu suara di Pemilu 2024.
Dalam klarifikasinya, Ratu Wulla menyampaikan permohonan maaf kepada 76 ribu pemilih di daerah pemilihan NTT 2 khususnya 73 ribu pemilih di wilayah daratan Sumba.
Ia mengatakan keputusan mundur dari pencalegan adalah keputusan pribadi tanpa tekanan dari siapapun. Keputusan ini terpaksa diambil karena kondisi yang sangat dilematis.
Ia menguraikan, setelah Pemilu, ia mengalami kedukaan karena kakak kandungnya meninggal dunia. Bersamaan dengan itu, suaminya Markus Dairo Talu mengalami sakit berat dan harus dirawat di rumah sakit di Jakarta. Suaminya yang akrab disapa MDT mengalami gagal ginjal.
“Pak MDT sakit sangat berat dan mau menyerah. Harus cuci darah. Bilang tidak kuat lagi dan minta saya untuk mengundurkan diri,” kata Ratu.
Menurutnya, permintaan ini memang berat baginya. Ia pun bergumul dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri secara sukarela. “Saya membuat keputusan ini karena pergumulan yang berat ini. Saya minta maaf untuk masyarakat yang telah memilih saya,” kata Ratu.
Profil Ratu Wulla
Dilansir dari berbagai media, Ratu Wulla adalah politikus yang lahir Waikabubak, Nusa Tenggara Timur, pada 12 Oktober 1979. Dia meraih gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Mataram pada 2002. Dia aktif berorganisasi saat kuliah, yakni dengan menjabat Bendahara UKM Oikumene Universitas Mataram (1998–1999), dan Pengurus BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram (1999–2001).
Selain itu, Ratu Wulla juga pernah menjadi Bidang Pemberdayaan Anggota DPC Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Kota Mataram (2003–2008).
Dia juga aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dengan menjabat Caretaker BPC GMKI cabang Mataram (2003). Ratu Wulla juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2004 sampai 2011.
Dia juga pernah menjabat Biro Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) NTB (2005-2010) dan Wakil Sekretaris Pemuda Pancasila NTB (2005-2008). Ratu kemudian bergabung dengan Partai Nasdem sejak 2014 dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Sumba Barat Daya (2014–2019).
Dia merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) fraksi Nasdem periode 2019-2024. Selain aktif di bidang organisasi dan politik, Ratu adalah seorang pengusaha dan memiliki beberapa lini bisnis.
Dia merupakan pemilik Ratu Salon, Direksi CV. Dewi Matahari Sumba (2003–2009), Pimpinan dan Pengajar Lembaga Kursus Kecantikan Ratu (2006–sekarang), Owner Resto & Cafe Ro’o Luwa (2015–sekarang) dan Asesor Akreditasi Lembaga PNFI Bidang Kursus dan Kelembagaan (2016–sekarang). (rnc/nttsatu)