Setelah Tahun 2016 Peringkat Dua Nasional , Tahun ini Stikom Bali Raiih Peringkat Pertama

0
1075
Foto: Kepala Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) STMIK STIKOM Bali Candra Ahmadi, S.Kom., MT

DENPASAR. NTTsatu.com –  Predikat STIKOM Bali sebagai sekolah tinggi IT terbaik ranking 3 nasional sesuai klasifikasi dan peringkat yang dikeluarkan Kementerian Ristek dan Dikti, dan menempati ranking 2 nasional bidang penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai cluster madya, makin memicu para mahasiswa dan dosennya untuk terus berbuat yang terbaik.

Setelah sebelumnya mahasiswa  STIKOM Bali meraih prestasi nasional dalam lomba hacking di Jakarta dan Palembang,  serta para dosennya memenangkan  berbagai hibah penelitian, kini di awal tahun 2017 STIKOM Bali mendapat kado istimewa, juga dari Kementerian Ristek dan Dikti RI.

STIKOM Bali kini menempati peringkat pertama  nasional di bidang  penelitian dan pengabdian masayarakat kategori sekolah tinggi. Hal itu tertuang dalam surat  Okky Karna Radjasa, Direktur  Riset dan Pengabdian Masyarakat, Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek dan Dikti RI,  tertanggal 06 Januari 2017.

Hebatnya lagi, prestasi  STIKOM Bali ini mengungguli  perguruan tinggi lain yang  berlabel sekolah tinggi di seluruh Indonesia.

Kepala Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) STMIK STIKOM Bali Candra Ahmadi, S.Kom., MT menerangkan, dari semua proposal  yang diajukan Tahun 2016 untuk semua skema penelitian dan pengabdian masyarakat, hampir semuanya disetujui oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek dan Dikti RI.

“Rinciannya, 24 penelitian dan 12 pengabdian masyarakat, jadi total ada 36 proyek, yang pelaksanaannya dimulai pada tahun anggaran 2017 ini,” kata Candra Ahmadi,  di STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Mingu (08/01).

“Tahun 2016 lalu kita hanya melaksanakan 15 proyek penelitian,” lanjutnya.

Candra Ahmadi menjelaskan,  24 proyek peneltian pada tahun 2017 itu terdiri dari 5 penelitian produk terapan, 18 penelitian dosen pemula, dan 1 Pekerti.

“Dibandikan tahun 2016, tahun ini ada peningkatan 8 penelitian yakni di dosen pemula. Sedangkan jumlah penelitian produk terapan dan Pekerti tidak mengalami perubahan, masing-masning 5 penelitian dan 1 Pekerti,” terang Candra Ahmadi.

Sedangkan untuk 12 proyek pengabdian masyarakat yakni  Iptek Bagi Masyarakat 8 proyek, Iptek Bagi Produk Ekspor 3 proyek, dan Iptek Bagi Desa Mitra 1 proyek.

“Secara total, ini sama dengan tahun 2016, yakni  Iptek Bagi Masyarakat 9 proyek dan Iptek Bagi Produk Ekspor 3 proyek, tanpa Iptek Bagi Desa Mitra,” sebut Candra. (rsn)

Komentar ANDA?