NTTsatu.com – JAKARTA – Ketua Yayasan SMA Taruna Nusantara (TN), Mayjen (Purn) Puguh Santoso membuka lebar akses penyelidikan polisi. Puguh berharap pelaku pembunuhan siswa kelas X, Kresna Wahyu Nurachmad, segera ditemukan.
Puguh berharap kepolisian bisa mengusut tuntas kasus pembunuhan salah satu siswanya itu. “Mudah-mudahan, doanya bisa tuntas. Jadi kita serahkan semua,” kata dia.
Puguh menyebut pengawasan di dalam sekolahnya berlaku selama 24 jam. Dari pagi hingga akhir aktivitas para siswa didampingi pamong dan ada petugas piket.
“Ini kan ada konsep jelas, tidak hanya di kelas, begitu kembali kelas ada pendamping pamong mewakili ortu dalam kehidupan sehari-hari. Kalau belajar malem dia balik apel terus ke graha di situ ada piket-piket yang berlapis, ini yang menjadi kita tahu situasi. Andai itu malam jelang subuh jadi evaluasi seperti apa, andaikan itu nanti terungkap,” urainya.
Puguh menyebut jika pelaku merupakan orang dalam, hukum tetap harus ditegakkan. Pihaknya juga siap adanya evaluasi dari hasil penyelidikan polisi.
“Ini proses pendidikan, kalau ditutupi kan nggak mendidik namanya. Kalau saya, serahkan aturan hukum. Proses pendidikan yang mengedepankan hukum nggak ada yang dilindungi. Nggak boleh (ada yang dilindungi), apalagi kalau sekarang kalau salah katakan salah, kalau nanti ada yang perlu ya dikoreksi,” jelas dia.
Untuk diketahui, Kresna Wahyu Nurachmad (15), tewas dibunuh di kamarnya. Ada luka selebar 10 cm di lehernya.resna Wahyu Nurachmad (15), tewas dibunuh di kamarnya. Ada luka selebar 10 cm di lehernya.
Pisau pelaku ditemukan di toilet, sedangkan baju dan celana di tempat sampah.
“Percikan darah di TKP kita ambil,” kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono kepada wartawan, Jumat (31/3/2017). Condro terjun langsung ke lokasi untuk menyaksikan olah TKP.
Selain olah TKP dan memeriksa saksi-saksi, polisi juga mengecek CCTV, namun belum menjelaskan isinya. Diharapkan, dari rekaman tersebut, terlihat jelas orang-orang yang melintas atau lalu lalang di sekitar kamar korban pada Kamis (30/3) malam hingga Jumat (31/3) pagi. Sekadar diketahui, korban ditemukan tewas pengasuh menjelang Subuh.
Silahkan Polisi Usut Tuntas
Keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tewasnya Kresna Wahyu Nurachmad (15), siswa kelas IX SMA Taruna Nusantara, Magelang. Kresna, yang akrab disapa Eno, ditemukan tewas di kamar asrama G-17.
Eno adalah putra almarhum Brigjen (Purnawirawan) Kartotok. Eno lahir di Jakarta, 24 September 2002, dan tinggal di Jl Sumarsana No 12, RT 3 RW 04, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Kami mewakili keluarga mempercayakan kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus ini,” ungkap paman Eno, Brigjen Dudung Abdurrahman, seusai pemakaman di TPU Giriloyo, Kota Magelang, Jumat (31/3/2017) malam.
Dudung tidak bisa bercerita banyak mengenai keponakannya tersebut. Sebab, keluarga masih berduka atas kepergian Eno.
Ibu Eno dan anggota keluarga lainnya juga belum mau berbicara. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah dan kepolisian. (detik.com/bp)