NTTsatu.com – Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said menilai, Indonesia sudah tertinggal dari berbagai negara termasuk oleh Timor Leste sekalipun, dalam hal penyisihan dana untuk kebutuhan energi.
“Kalau ditanya negara lain gimana, kita bahkan dengan Timor Leste pun ketinggalan,” ujar Sudirman dalam diskusi Smart FM di Jakarta, Sabtu (27/2/2016).
Peryataan Sudirman itu membuat kaget sekaligus kagum moderator diskusi Ichan Loulembah.
“Dengan apa? Timor Leste? Allahu akbar, masya allah,” kata Ichan.
Menurut Sudirman, dana ketahanan energi Timor Leste atau petroleum fund sudah mencapai 17 miliar dolla AS. Dana tersebut merupakan dana pungutan penjualan BBM.
Sementara di Malaysia, dana ketahanan energi bernama renewable energi fund. Menurut Sudirman, Malaysia memungut 2 persen dari tarif listrik kepada masing-masing rumah tangga.
Ada lagi Norwegia. Meski kaya minyak, Norwegia tetap menyisihkan dana untuk membangun energi terbarukan. Saat ini dana tersebut hampir mencapai 18 miliar dollar AS.
Anggota DPR Dito Ganinduto mendukung adanya dana ketahanan energi. Menurutnya, dana itu bisa bermanfaat untuk menjaga ketahanan ekonomi.
“Kalau kita rentan ketahanan energi, kita rentan ketahanan ekonomi. Kalau rentang ketahanan ekonomi, ketahanan nasional juga rentan,” kata Dito.
Sementara Dosen Ekonomi Energi FE UI Berly Martawardaya mengatakan, Indonesia memang perlu segara beralih ke energi terbarukan. Sebab, berbagai negara timur tengah pun mulai beralih tak lagi bergantung kepada sektor energi fosil yang akan habis.
“Ini (pungutan dana ketahanan energi) seperti tahun lalu ada CPO fund. Jadi ini bukan baru dilakukan, tinggal komunikasi dan sosialisiada harus lebih baik,” ucap Berl
=====
Foto: Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said