Solidaritas Beragama di Lembata Sangat Mengagumkan

0
410
Foto: Ustad Muksin sedang memberi ceramah dihadapan 600 ratusan persera BKMT di Wulandoni Minggu, 08 Juli 2018. (Foto Dok.Kominfo LBT )

NTTsatu.com – LEMBATA – Ustad Muksin Taklim asal Ende yang sudah melalang buana dan berceramah di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan  Jakarta mengaku kagum melihat semangat hidup dan solidaritas antar umat beragama di Kabupaten Lembata khususnya dikecamatan Wulandoni.

Menurutnya sejak berada di Lembata dan kunjungan keluarganya di Kecamatan Wulandoni ia merasakan suasana persaudaraan yang kental antar umat beragama  dalam mensukseskan kegiatan Bina Kontak Majelis Ta’lim ke-9 yang dihadiri 8 kafila sekecamatan di Kabupaten Lembata.

“Sejak kemarin saya saksikan semua orang terlibat dalam kegiatan BKMT ini, ada santa Ana, ada Konfria, ada OMK dan umat kristiani berpawai bersama kafila BMKT dari 8 kecamatan.  Ibu-ibu majelis Taqlim membersikan pekuburan katolik, dan saat ini kelompok paduan suara dari stasi St Yosef Pekerja Wulandoni membawakan Mars BKMT  yang dipmpin oleh seorang suster. Ini adalah suasana hidup yang indah  dan mengagumkan,” katanya.

Hal tersebut diungkapkannya saat berceramah di hadapan enam ratusan peserta BKMT dan umat Wulandoni di Teras Kantor Camat Wulandoni, Minggu 08 Juli 2018.

Dalam ceramahnya tentang makna dari halal bil halal Ustad Muksin menegaskan agar sebagai umat beragama, jangan kita bangga dengan agama yang kita anut jika kita sendiri tidak mampu mengamalkan ajaran agama kita secara baik dan benar.

Orang yang mengamalkan ajaran agama menurut ustad Muksin adalah orang yang mampu menjalin hubungan yang harmonis antar umat manusia sebagai keluarga Tuhan. “Jangan karena agama kita saling berpisah karena agama apapun itu pemberian Tuhan,”  tandasnya.

Ia juga menyeruhkan agar sebagai umat beragama penting untuk untuk menjalin hubungan yang harmonis dan saling mencintai, mengasihi dan menyayangi karena orang yang  berkenan dihadapan Allah menurut Ustad Muksin bukan karena agama yang dianutnya, bukan karena harta dan kekayaannya tetapi orang yang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan sang pencipta dan  amal  baktinya dengan sesama disekitarnya.

Wakil Bupati Lembata mengajak semua pihak di wilayah kecamatan Wulandoni dan Masyarakat Lembata untuk menjujung tinggi kemanusiaan dan memelihara semangat toleransi dan perdamaian. Menurut wakil bupati Lembata dalam perjalanan hidup manusia tidak luput dari dosa dan setiap orang berjuang untuk kembali kepada kesucian.

Dosa yang sering dilakukan manusia adalah kesalahan dengan sesamanya dengan saling bermusuhan, bertikai dan menyakiti. Momen Idul Fitri adalah kesempatan untuk saling memaafkan. Ia juga mengharapkan agar memaafkan bukan karena hari raya namun menjadi semangat hidup untuk iklas terhadap    situasi apapun yang dialami setiap hari.

Camat Wulandoni Mundus Beda,SE selaku ketua panitia melaporkan sejak tanggal 7 Juli 2018  sebanyak  630 orang peserta Badan Kontak Majelis Ta’lim tiba di Wulandoni Dan semuanya berdomisili di Desa Panai Harapan. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pawai kerukunan yang diikuti seluruh umat kristiani dan muslimin sekecamatan Wulandoni, ada selawatan dan simulasi kegiatan majelis Ta’lim, pembersihan pekuburan katolik oleh ibu-ibu majelis Ta’lim. Ia mengharapkan agar situasi hidup rukun dan damai di Kecamatan Wulandoni yang dialami saat ini akan terus berjalan dan  selamanya. (M.Molan/Kominfo)

Komentar ANDA?