NTTsatu.com -BAJAWA – Dua Tiang penting koperasi sebagai usaha bersama adalah solidaritas dan individualitas. Solidaritas mengandung makna semangat dan kesetiaan untuk bersekutu, individualitas mengandung semangat dan kesadaran akan harga diri atau sadar diri.
Demikian pesan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi di hadapan 1.600 orang yang hadir dalam acara Pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kredit (Kopdit) Sangosay yang mengusung tema ‘Satu Hati, Satu Perjuangan Bersama Sangosay’ . RAT Tahun Buku 2018 tersebut digelar Jumat, 22 Maret 2019 di Aula Jhon-Thom Bajawa.
Hadir bersama Wakil Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Wakil Gubernur menyebutkan jika individualitas yang dimaksudnya berbeda dengan defenisi individualisme. Kesadaran setiap anggota koperasi sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat kebersamaan. Setiap anggota koperasi dituntut menjadi pribadi yang bertanggungjawab, memiliki kehalusan budi dan keteguhan watak atau kejujuran.
Mengutip ajaran Mohammad Hata, pria kelahiran Mataloko itu menjelaskan bahwa koperasi adalah wadah usaha ekonomi yang Pancasilais.
“Pancasila itu telah menyebutkan sila pertama dan sila kedua sebagai input. Sila ketiga dan keempat adalah proses, outputnya sila ke lima yaitu keadilan sosial. Outcomenya adalah kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Secara khusus, mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI itu memberikan apresiasi kepada Kopdit Sangosay yang sudah turut terlibat memperbaiki ekonomi keluarga masyarakat NTT. Tak lupa wagub berpesan untuk terus menggalakan kegiatan koperasi dengan memanfaatkan dunia digital. Dalam era ekonomi 4.0 ini Josef berharap agar anak-anak muda dapat mengambil peran lebih aktif. Secara kelembagaan,
Wakil Gubernur juga melihat pentingnya melakukan sinkronisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dan koperasi untuk pengembangan usaha-usaha produktif.
Sejalan dengan itu, Asisten I Ngada, Drs. Eman Dopo dalam sekapur sirihnya menyebutkan komitmen Pemerintah Kabupaten Ngada untuk menjadi Kabupaten Koperasi. Harapannya, terjadi pertumbuhan dan percepatan ekonomi masyarakat yang semakin tinggi. Beliau percaya keberadaan koperasi juga dapat mengangkat harkat hidup masyarakat.
Dalam acara yang sama, Rinu Romanus,S.Ag, Ketua Kopdit yang didirikan secara resmi pada 28 Mei 1983 itu menyebutkan keinginan mereka untuk terus berjuang memperbesar jumlah anggota dan aset koperasi.
Disebutnya, saat ini Kopdit Sangosay telah memasuki usia yang ke 36 tahun. Dengan jumlah anggota sebanyak 57.676 orang, per 31 Desember 2018 berhasil dicatatkan kekayaan koperasi sebesar Rp.696.046.861.278,- Dia juga menitipkan pesan agar dapat diperjuangkan perbaikan Undang-Undang Perkoperasian.
Menurutnya, pemerintah dapat mendukung koperasi dengan meringankan beban pajak bagi koperasi, agar tidak disamakan besaran nilainya dengan badan usaha lain.
Nampak turut hadir dalam acara yang dimulai pada pukul 19.00 Wita itu antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi NTT, Kosmas Damianus Lana,SH,M.Si, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Dra. Sisilia Sona, Ketua dan Pengurus Kopdit Sangosay, para kepala cabang dan cabang pembantu, panitia pelaksana dan perwakilan anggota koperasi dari 13 Kabupaten, para pastor dan tokoh masyarakat. Acara juga dimeriahkan dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh siswa/i SMAN 2 Bajawa dan SMA Regina Pacis Bajawa. (hms ntt)