Sorgum Bisa Atasi Kelangkaan Pangan di Matim

0
374

BORONG. NTTSatu.com Tanaman pangan jenis surgum jika dibudidayakan dengan baik maka akan bisa membantu mengatasi kelangkaan pangan yang dialami masyarakat.

Kelangkaan pangan di Manggarai Timur (Matim) disebabkan iklim tidak stabil yang mempengaruhi  produksi padi petani menurun juga karena kekurangan sumber air. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mengubah pola konsumtif masyarakat yang bergantung pada beras  dengan mengembangkan pola budi daya sorgum seperti  cara bertani masyarakat tempo dulu. Mereka  bisa membudidayakan sorgum  pada jenis tanah bervariasi di Matim  dan tumbuh pada musim kemarau dan hujan.

“Dulu orang tua kita bisa hidup hanya dengan sorgum, lalu mengapa sekarang tidak bisa kita lakukan seperti mereka?,” kata Donatus Datur kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan ketahanan pangan (BP2KP) Kabupaten Manggarai Timur.

Dihubungi NTTSatu.com di Borong, Sabtu (16/4) Donatus mengakui, setelah dilakukan survei dengan menginterview masyarakat, salah satu alasan mereka tidak lagi menanam sorgum di pekarangan  atau di lahan pertanian, beralih menanam padi  karena sorgum tidak mempunyai mesin giling seperti padi.

“Padi untuk proses menjadi beras mudah hanya digiling dengan menggunakan mesin dan sorgum sendiri belum ada mesin penggiling di Matim.” Ujarnya.

Dia menejelaskan di tahun 2016 budi daya sorgum akan difokuskan pada kelompok Gapoktan dan di   8 desa yang tidak mempunyai lahan sawah untuk produksi padi.

Mesin penggilingan sudah ada di Jawa, kita fokus tanam dulu baru kita upayakan mesinnya,” tandasnya.

Dikatakannya, sorgum selain mempunyai keuntungan  tumbuh di tanah tandus juga mengandung gizi  lebih tinggi ketimbang beras, baik itu kandungan kalori, protein, karbonhidrat, zat besi dan kandungan lainnya.

“Sorgum juga bisa menyembuhkan penyakit bagi anak-anak autis,” pungkasnya.

Darius menuturkan,   pada tahun 2017  akan dilakukan budi daya sorgum secara besar-besaran di wilayah Matim. Pasalnya sorgum cocok sekali di lahan pertanian petani Matim. (mus)

=====

Foto : Ir Donatus datur, kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan ketahanan pangan (BP2KP) Kabupaten Manggarai Timur

Komentar ANDA?