Sosialisasi Narkoba Melalui Posyandu

0
728

KUPANG. NTTsatu – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Alo D. Dando mengaku, banyak warga terutama kaum ibu di daerah ini yang belum mengerti apa itu narkoba dan dampak negatifnya. Karena itu lembaga ini akan menggencarkan sosialisasi melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyadu) dengan sasaran sosialisasi adalah kaum ibu.

“Kita prihatin karena banyak orang terutama kaum ibu rumah tangga belum tahun betul apa itu narkoba dan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan apalagi masa depan anak-anak. Karena itu kedepannya, Posyandu akan menjadi tempat yang pas untuk kita melakukan sosialisai Narkoba,” kata Alo Dando yang dihubungi di kantornya, Selasa, 12 Mei 2015 .

Dando mengatakan, sesuai laporan dari Kasi Advokasi BBN Provinsi NTT, Mohamad Sidiq kepadanya, bahwa pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba ternyata masih sangat rendah. Hal itu terbukti ketika tim BNN Provinsi NTT melakukan sosialisasi di Posyandu II, Kelurahan Kolhua, Kupang, Sabtu akhir pekan lalu.

“Pak Sidik setelah pertemuan sosialisasi itu, dia kemudian berkesimpulan, banyak warga yang ternyata sama sekali tidak paham dengan apa itu narkoba. Pada dasarnya mereka tidak mengerti, apa pengaruhnya dan lainnya terkaiit kesehatan, pengeluaran keuangan dan lainnya,” kata Dando.

Terhadap kenyataan seperti itu, maka Dando mengatakan tim BNN Provinsi dan Kabupaten akan terus melakukan sosialisasi dengan sasaran utama adalah kaum ibu rumah tangga. Ibu Rumah tangga itu dipilih dan berlokasi di Posyandu karena ketika Posyandu banyak ibu-ibu akan datang memeriksakan kesehatan anak balitanya dan pada saat itu sosialisai bisa dilakukan dan akan lebih tepat sasar.

“Sasaran sebenarnya pada ibu hamil dan menyusui. Mereka harus tahu bahwa sejak masa kehamilan, bila tidak waspada, bayi yang dikandungnya sudah bisa terkena bahaya narkoba. Dan, setelah lahir, bila lingkungannya ada narkoba, anak itu pasti akan terpengaruh, dan kita ingatkan kaum ibu tentang bahaya narkoba sehingga mereka bisa menjaga anak-anak mereka dengan baik ke depannya,” papar Dando.

Alo Dando kemudian mengakui, BNN Provinsi NTT sudah memprogramkan sosialisasi ke posyandu yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya dan akan terus ke kabupaten lainnya. Jika di kabupaten sudah ada Badan Narkotika, maka mereka akan bersinergi dengan lebih baik.

“Posyandu akan kami pilih sesuai lokasi dimana di situ ada potensi bahaya narkoba. Kenapa kami pilih ibu-ibu, karena sesuai hasil penelitian, ibu-ibu paling cepat menyebarkan sebuah peristiwa ke sesamanya. Dan cara kaum ibu itu lebih tepat dan cepat karena biasanya kaum ibu itu sering duduk ngerumpi, dan saat itulah mereka bisa bicara tentang narkoba,” katanya. (iki)

Komentar ANDA?