Ketua Yayasan Marlilu, Maria Gaudensiana Bria mengatakan, berkat dukungan masyarakat, lembaga yang dipimpinnya itu terus berkembang maju dan memberi kontribusi bagi masyarakat dalam dunia pendidikan.
“Sebanyak 30 sarjana yang diwisuda. Prosesnya cukup panjang dan banyak tantangan. Puji Tuhan, STKIP bisa melahirkan sarjana berkualitas untuk di Kabupaten Malaka di hari yang akan datang,” ucapnya.
Ia mengatakan, wisuda perdana ini akan menepis tudingan selama ini bahwa STKIP Sinar Pancasila Betun ilegal.
“Hal itu tidak benar. Marilah kita bergandengan tangan dan bekerjalah dengan hati untuk membangun Malaka melalui dunia pendidikan,” katanya.
Sementara kepala Bagian (Kabag) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 8, Bali Nusra, Ketut Sujana, mengatakan STKIP Sinar Pancasila Betun (SPB) dibawah naungan Yayasan Marlilu, Kabupaten Malaka, NTT, telah diakui oleh Dikti.
Foto: Inilah Odilia Barek Manek wisudawati terbaik dari STKIP Sinar Pancasila Malaka
Lulusan Terbaik
Dalam rapat senat luar biasa itu, mahasiswi program studi pendidikan sejarah, Odilia Berek Manek dinobatkan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,66.
Mantan Ketua Permala Malaka itu berharap tiga prodi lainnya seperti bahasa indonesia, geografi dan PGSD secepatnya mendapat akreditasi jurusan dari Dikti.
“Rencana wisuda dari 2018, tetapi terkendala proses akreditasi jurusan. Namun kini, sungguh luar biasa mimpi itu terwujud,” katanya
Ia berterima kasih kepada orangtua dan semua dosen yang selama ini berjuang mendidik dan membimbingnya hingga proses wisuda. (*/bp)