Stunting dan Kemiskinan Masih Jadi Momok, Ansy Lema Ajak Warga NTT Perang Dengan Gemarikan

0
665

NTTSATU.COM — KUPANG — Persoalan Kemiskinan dan stunting  (anak gagal tumbuh) masih menjadi masalah utama sekaligus momok bagi warga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Data Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT menyebut hasil pengukuran Februari 2023 menempatakan angka stunting di NTT sebesar 17,7 persen atau 67.538 balita.

Sementara itu, angka stunting untuk Kota Kupang  yang merupakan ibukota Provinsi NTT masih berada pada 19 persen atau setara 4.543 balita stunting. Kota Kupang pun masih menempati posisi keempat daerah dengan angka stunting terbanyak di NTT.

Dalam rangka memerangi kemiskinan dan anak gagal tumbuh (stunting) itu, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si hadir dan menggelar kegiatan safari Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bagi warga Kota Kupang.

Adapun kegiatan safari Gemarikan yang dilaksanakan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI itu dilaksanakan di beberapa lokasi.

Pada Rabu (26/7/2023), politisi senayan yang akrab disapa Ansy Lema bersama tim PDSPKP KKP  menggelar safari Gemarikan di Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang. Sementara itu pada Kamis (27/7/2023), Safari Gemarikan dilaksanakan di GMIT Maranatha Oebufu dan GMIT Usi Apakaet, Bello.

Penjabat (Pj) Walikota Kupang George Melkianus Hadjoh, SH, didampingi Kepala Dinas Perikanan Kota Kupang Ejbends H. Doeka, S.Sos, M.Si dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang  drg. Retnowati hadir dalam kegiatan Gemarikan itu.

Ansy Lema menjelaskan, tujuan Gemarikan adalah mengampanyekan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini karena banyaknya kandungan gizi yang terdapat pada ikan sangat penting untuk perkembangan tubuh dan kecerdasan otak. Masyarakat Kota Kupang pun diajak untuk semakin sering mengonsumsi berbagai jenis ikan setiap hari.

“Kita harus berjuang keras memerangi kemiskinan dan stunting, salah satunya dengan mengonsumsi ikan. Saya berharap, kampanye makan ikan ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk sesering mungkin mengonsumsi ikan. Ayo makan ikan agar tubuh kian sehat, segar, dan berotak cerdas,” ajak Ansy.

Politisi kelahiran Kupang 27 Maret 1976 itu menyebut potensi perikanan di NTT sangat besar, namun tingkat konsumsi ikan masih sangat rendah.

“Karena itu saya bersama KKP mengampanyekan Gemarikan dengan sejuta manfaat. Setidaknya masyarakat semakin menyadari manfaat mengonsumsi ikan, yang diikuti tindakan konkret menjadikan ikan sebagai menu makanan wajib dalam keluarga,” papar mantan Jubir Ahok itu.

Menurut Ansy, ikan sangat kaya akan sumber protein hewani, meningkatkan kecerdasan kognitif anak-anak, dan memperkuat sistem imun tubuh. Kontribusi protein ikan mencapai 57,2 persen. Artinya, kandungan gizi ikan lebih besar dari protein daging hewan, telur dan susu.

Selain itu kandungan Omega 3 pada ikan sangat berguna untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, menghasilkan antioksidan, serta mengurangi risiko kanker, jantung, dan radang sendi.

“Makan ikan dapat memperkuat imunitas tubuh. Ini penting agar tubuh terhindar dari penyakit. Makan ikan tidak hanya menyehatkan, tetapi mengamankan tubuh dari penyakit,” tambah mantan presenter TVRI dan Direktur Politik pada Patra Government.

Ia menyebut selain berdampak pada kesehatan masyarakat pemakan ikan, manfaatnya juga dapat bersifat ekonomis. Semakin banyak makan ikan tentu meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan. Nilai ekonomi semakin meningkat apabila masyarakat kreatif menghasilkan aneka jenis makanan berbahan dasar ikan semisal abon ikan, nugget, kerupuk, sosis dan sebagainya.

Gotong Royong Bersama Pemerintah Daerah

Penjabat Walikota Kupang George M. Hadjoh memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Ansy Lema yang telah menggelar kegiatan safari Gemarikan. Ia berharap kegiatan Gemarikan ini terus dilanjutkan di wilayan lain di Kota Kupang.

“Terima kasih dan apresiasi kepada Pak Ansi Lema atas terobosan safari Gemarikan ini. Kami berharap kegiatan ini dilanjutkan di titik lainnya. Terima kasih kami sampaikan karena atas sinergi dan dukungan Pak Ansy, kami sering mendapat bantuan dari pusat melalui program-program kerakyatan untuk pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Kota Kupang Ejbends H. Doeka menerangkan bahwa memerangi stunting adalah kerja bersama. Dinas Perikanan Kota Kupang  dan Provinsi beserta bantuan dari anggaran pusat melalui perjuangan Ansy dalam aspirasi dengan kementerian mitra adalah bentuk sinergi yang solid menghadapi stunting.

“Memerangi stunting harus menjadi kerja bersama banyak pihak. Kami di daerah, juga provinsi, juga Pak Ansy lewat perjuangan anggaran pusat bisa turun ke sini,” sebut dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Ernawati menambahkan, ikan perlu menjadi makanan pokok sehari-hari masyarakat. Karena itu, edukasi pentingnya makan ikan harus terus digalakkan.

Gandeng Jemaat GMIT

Pendeta GMIT Maranatha Oebufu Desi Rondo mengatakan jemaatnya sangat siap terlibat aktif dalam gerakan edukasi untuk makan ikan. Saat ini stunting menjadi keprihatinan bersama yang menuntut keterlibatan GMIT.
“Terima kasih dan apresiasi kepada Pak Ansy atas inisiatif ini. Kami menyambut baik kegiatan safari Gemarikan yang melibatkan jemaat GMIT. Penurunan stunting adalah tanggung jawab kita semua. Kami akan membantu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk terbiasa makan ikan,” ujarnya.
Adapun Safari Gemarikan tersebut juga menyalurkan 1.500 paket produk ikan yang terdiri dari ikan segar dan produk olahan ikan seperti nuget dan abon. Semua paket produk ikan dibeli dari nelayan dan Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perikanan di Kota Kupang. (PK/nttsatu)

 

=======

Foto: Anggota DPR RI Fraksi PDIP Ansy Lema, foto bersama jemaat GMIT Maranatha Oebufu, Kamis (27/7/2023). Foto: Dok Ansi Lema

Komentar ANDA?