“Di lihat dari momentum politik, Golkar NTT telah memulai membangun diskursus di saat partai lain masih belum berani mengambil sikap politik terkait Pemilu serentak 2024. Dari fatsun politik pun, ini merupakan sikap berani yang diambil golkar di tengah masih kuatnya pemerintahan koalisi Golkar-Nasdem,” begitu analisis Amad Atang kepada NTTsatu.com, Kamis (6/5).
Menurut Atang, keberanian ini juga (tentu) karena secara politik Partai Golkar memiliki modal yang cukup kuat, baik itu jumlah kursi di legislatif, kapasitas figur dan dukungan massa. “Bagi saya, sikap Golkar NTT ini merupakan pilihan politik yang rasional,” tegas pengajar ilmu politik ini.
Dia juga menganalisa bahwa wacana yang muncul selama ini bahwa koalisi Golkar-Nasdem (Victory-Jos) akan berlanjut pada periode kedua, namun sikap Golkar ini telah mematahkan prediksi tersebut. “Dengan demikian, secara faktual Golkar akan mendorong kadernya sendiri dan akan mencari mitra koalisi baru,” kata Mad Atang.
Atang menambahkan, sikap Golkar ini akan menjadi bola liar bagi pemerintahan saat ini terutama terkait dukungan politik Golkar di parlemen. “Dan, tidak menutup kemungkinan langkah ini akan diikuti oleh kekuatan partai politik lain,” tegas Atang.
Dia juga mengapresiasi tradisi politik baru yang dibangun Partai Golkar, yakni figur yang dijagokan akan ditentukan berdasarkan hasil survei. “Siapa yang tertinggi itulah yang diputuskan dan kader Golkar sudah paham soal ini. Karena rekruitmen model ini dapat meminimalisir perpecahan karena Golkar memiliki mekanisme seleksi melalui hasil survei,” kata Atang.
Untuk diketahui, Rabu (5/5/2021) sore, dalam zoom meeting lengkap bersama seluruh pengurus, ketua-ketua DPD II, dan anggota Fraksi di DPRD NTT dan kabupaten/kota se-NTT, Ketua Bapilu Partai Golkar NTT, Frans Sarong, mengumumkan dua kandidat gubernur dan belasan calon wakil gubernur kepada publik NTT.
Dua kandidat Gubernur NTT itu adalah
Melkiades Laka Lena dan Josef Nae Soi, untuk bertarung di PIlgub NTT tahun 2024. Sedangkan nama-nama cawagub yang diperkenalkan adalah ; Inche Sayuna, Hugo Kalembu, Ans Takalepeta, Jonas Salean, Sebastian Salang, Herman Hayong, Umbu Lili Pekuwali, Adrianus Bria Seran, Gabriel Manek, Frans Sarong, Anwar Pua Geno, Maksi Adipati Pari, Liibby Sinlaeloe, Heru Dupe, Angel Dian Da Silva, Mira Natalia Pellu, Saturminus Kristian Jawa, Yance Sunur dan lain-lain. (bp)
