Sunur Terus Menjangkau Desa dan Menyerap Aspirasi Rakyat 

0
606

BELAKANGAN ini  frekuensi kunjungan kerja (Kunker) Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ke desa-desa pada 9 kecamatan di Kabupaten Lembata, kian meningkat. Bukan saja karena hajatan politik-tahun politik untuk mencerdaskan pemilih agar tidak Golput (Golongan putih),  tetapi  sejak awal kepemimpinan bersama Wakil Bupati, Thomas Ola mereka berkomitmen senantiasa “Menjangkau Desa, Menyerap Aspirasi Rakyat”.

Hal itu dilakukan untuk melihat, mendengar keluh kesah, hasrat dan kebutuhan masyarakat setempat agar disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Lembata.

Pekan lalu, Bupati Sunur di dampingi sang isteri, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Yohanes De Rosari  dan Anggota Komisi lll DPRD Lembata, Petrus Bala Wukak dan sejumlah pejabat lainnya melakukan kunjungan kerja di Desa Atakore, Kecamatan Atadei. Bupati Sunur dan rombongan pun disambut meriah dipintu masuk gapura Desa Atakore dengan sapaan adat dan tarian penjemputan.

Menarik memang, ketika Bupati Sunur, dihadapan masyarakat Desa Atakore menyapa dalam bahasa daerah setempat, “Ina, Ama, Luku, Rubo, Tua Magun” (Bapa, Mama, Saudari, Saudara dan Orangtua), mengatakan, bupati itu pejabat politik dan sekarang saya sedang menjalankan kebijakan yang namanya sosial politik. Bangun jalan itu politik karena ada kebijakan memberikan bantuan PKH (Program  Keluarga Harapan).

“ Jadi semua kebijakan publik ada kebijakan politik. Karena pemerintah adalah orang-orang politik. Jadi jangan bilang bupati itu bukan jabatan politik. Politik itu tawar menawar untuk membangun daerah dimana harus punya link ke pemerintah pusat agar adanya intervensi pembangunan ke daerah”, ujar Sunur.

Sebagai pembina politik di daerah ini, tidak boleh terpengaruh dengan isu yang tidak berdasar. Mari menghadapi Pemilu ini dengan penuh suka cita dan menjadi pemilih yang cerdas. Silahkan memilih figur yang dipandang berkualitas yang sanggup memperjuangakan aspirasi rakyat dan bersama pemerintah sebagai mitra bersama membangun daerah ini lebih maju lagi.

Membangun daerah ini tentu ada kebijakan strategis dan prioritas. Karena itu, tegas Sunur, sektor pariwisata kita dorong dengan menyelenggarakan Festival Tiga Gunung (Ile Lewotolok, Batutara dan Ile Werung). Dan Ile Werung di Kecamatan Atadei ini menjadi prioritas. Dampaknya, dirasakan oleh masyarakat karena dibangun jalan dikawasan lintas pariwisata ini.

Menurut Sunur, lewat kebijakan strategis dan prioritas, makan jalan menuju Ile Werung mendapat perhatian Pemkab Lembata. Tahun ini pula, sudah dialokasikan dana untuk membangun jalan dari Kalikasa-Karangora. Jalan lintas desa terpencil Dulir juga akan diperhatikan. Makanya, masyarakat harus cerdas menangkap signal pembangunan ini secara baik demi kesejahteraan masyarakat dan pendekatan pelayanan. Selain prioritas pembangunan pariwisata ke wilayah ini, sektor pertanian dan peternakan juga menjadi prioritas pembangunan.

Wilayah Kecamatan Atadei ini, lanjut Bupati Sunur, paling pantas menjadi prioritas pembangunan pariwisata dan budaya. Misalnya, Hadok, Ahar yang selama ini menjadi tradisi budaya yang tetap dijaga kelestariannya. Ini merupakan tradisi budaya yang masih asli yang dapat dijual. Sementara “Dapur Alam”, (lumpur panas) di Watuwawer sudah memberikan dampak positif. Namun masalahnya, kurang air saja.

“Kita berikan sentuhan saja supaya orang (wisatawan ) semakin tertarik. Jadi kita sekarang coba memanfaatkan uap untuk relaksasi atau sauna /pengukupan ( HUO bahasa daerah setempat),” jelasnya.

Untuk masalah air, lanjut Bupati Sunur, harus lihat kapasitas debet airnya. Jika memungkinkan, dapat jaring untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada 6 desa sekitarnya. Khusus desa Bauraja sangat cocok dikembangkan jagung dan kacang tanah.

Rencananya, tanggal 27-28 Maret 2019 Menteri/Kepala Bappenas datang ke Lembata. Karena itu, segera disiapkan proposal- proposal untuk diajukan ke Mentri Bapenas. Karena sampai sekarang belum ada perubahan soal kunjungan beliau ke Lembata.

“Tahun ini akan dibangun Puskesmas Besar di Kecamatan Atadei menelan dana sebesar 6 Milyard. Draf desainnya sudah ada. Sekarang tinggal kepastian lahannya. Dibutuhkan lahan dengan luas 35 X 50 M3. Pemkab Lembata dipastikan membangun 7 Puskesmas di kecamatan dan diperkirakan menelan dana sebesar Rp. 42 miliard. saya juga melihat sendiri infrastruktur jalan di wilayah ini. Saya panggil Tim Anggaran Dinas terkait untuk rapat, membahas dan mengalokasikan anggaran. saya punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Pembangunan lanjut bupati,  harus dilihat secara adil dan poporsional. Diatur secara baik sehingga semua kecamatan bisa mendapat sesuai dengan porsinya. (VM-Dinas Kominfo Lembata).

=======/
Foto 1 : Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur tengah menyampaikan sambutan dihadapat masyarakat Desa Atakore.

Foto 2 : Masyarakat Desa Atakore penuh antusias menyimak sambutan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur.

Komentar ANDA?