Swasti Sari Gembleng Mental di Brigif Komodo, 90 Karyawan Baru

0
1413
NTTsatu.com — KUPANG — Di tengah pandemi Covid-19 yang memukul sektor swasta, Kopdit Swasti Sari justru menggembleng mental dan ketahanan 90 karyawan baru. Mereka  mengikuti pendadaran dan pembentukan mental di Brigif 21 Komodo.

General Manager Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, ketika melepas peserta yang akan mengikuti pelatihan disiplin di Brigif 21 Komodo, Sabtu (3/7/2021) pagi, mengatakan 90 karyawan baru yang mengikuti pendadaran itu terdiri dari 77 karyawan baru dan 13 karyawan susulan yang menjadi karyawan di akhir tahun 2020 lalu.

“Hari ini 90 orang karyawan  baru Swasti Sari akan mengikuti pelatihan di Brigif 21 Komodo dan ini sering kita lakukan di tahap akhir tes sebelum ditempatkan di daerah mana saja. Kegiatan ini untuk meningkatkan kedisiplinan dan ketahanan diri dalam memasuki dunia kerja. Kami bukan hanya membutuhkan otak, namun juga ketahanan diri,” kata Sason.

Sason memastikan, rekrutmen karyawan baru Swasti Sari jauh dari kepentingan sempit. Tidak ada nepotisme, kolusi atau bermain uang. Juga tidak ada yang disisip-sisipkan serta tidak ada titipan.

“Murni kemampuan peserta. Karena hanya dengan belajar bersih semua orang berhak mendapatkan posisi yang mampu ia capai. Jika kita tidak bersih, maka hanya orang-orang tertentu yang memiliki posisi dengan kemampuan keuangan dapat meraih segala sesuatu yang mereka inginkan,” kata Sason.

“Saya bilang Swasti Sari bersih dan semua karyawan mendapatkan posisinya memang murni dari kemampuan dan disiplinnya bekerja keras. Swasti Sari bukan milik orang tertentu saja, tapi milik semua orang yang punya tekad yang tinggi, tidak ada juga karang mengarang di lembaga ini,” tegas Sason.

Sason mengajak semua karyawan untuk belajar bersih di rumah yang kecil ini sehingga menjadi bekal bagi kita untuk melayani orang-orang di pinggiran, di pelosok, bahkan yang tidak terjangkau sekalipun.

“Kita hadir di lembaga ini untuk melayani dengan penuh tanggung jawab. Mari kita berubah dari keterpurukan menjadi sejahtera. Tidak  ada karang dan mengarang di dalam lembaga ini, tidak ada juga yang kotor. Jika ada yang kotor kami siap untuk bersihkan, karena apa? Kita tidak bisa main-main dalam mengamankan orang-orang tidak berdosa,” kata Sason.

“Kami bukan koperasi harian, bukan kapitalis, bukan juga rentenir. Mari berubah dan kita sudah berjalan, kita mengolah aset-aset orang yang tidak berdosa sehingga kita benar-benar menjadi orang yang dipercaya dalam mengolah aset banyak orang,” tambahnya

Sementara Mayor inf. Ahmad Fajri, Kasi Pers Brigif 21 Komodo, memberikan ucapan selamat kepada peserta yang sudah mencapai tahap akhir dan akan segera resmi menjadi bagian dari Swasti Sari.

“Tadi ketika sambutan, General Manager sangat merendah ketika berbicara bahwa Kopdit Swasti Sari adalah rumah kecil. Namun bagi saya Swasti Sari adalah rumah yang begitu besar yang didiami oleh orang-orang yang jujur, berdedikasi sehingga menciptakan lembaga yang berkembang ini. Swasti Sari bukan rumah yang kecil, karena saya sudah buktikan meskipun saya orang baru di sini, saya baru berdinas di Brigif 21 Komodo ini selama satu tahun lebih, saya sudah berkeliling di beberapa kabupaten di Pulau Timur, bahkan di tempat terpencil yang tidak terjangkau oleh lembaga-lembaga keuangan di Kota Kupang ini, cabang Swasti Sari sudah ada di sana,” jelasnya.

Fajri mengatakan, kalau ada yang tidak percaya silakan  jalan-jalan di daerah Soe. Di sana belum ada satu pun lembaga keuangan, namun cabang Swasti Sari sudah ada di sana.

“Dan ini menjadi kebanggaan bagi teman-teman yang sudah menjadi bagian dari Swasti Sari. Keberlangsungan Swasti Sari ke depan ada di tangan kalian. Kami di dunia militer. Seumpama begini, kalau yang memimpin kambing itu singa, maka kambing akan jadi singa, atau sebaliknya jika kambing yang memimpin singa, maka singa akan seperti kambing. Jadi istilah ini hanya untuk teman-teman yang akan mengikuti pelatihan di Brigif 21 Komodo, untuk mengembangkan kreativitas dan potensi yang ada di dalam diri masing-masing,” kata Fajri.

Fajri  mengatakan, 33 tahun bukan waktu yang singkat dalam membesarkan lembaga ini. Ada komitmen yang besar di situ. “Banyak lembaga keuangan yang didirikan 6-7 tahun sudal kolaps, namun berbeda dengan Swasti Sari. Bahkan saya dengar jika sudah ada cabang di Surabaya dan di Bali, tidak menutup kemungkinan 10 tahun yang akan datang sudah membuka cabang di seluruh Indonesia,” kata Fajri.

Fajri  mengatakan, untuk kegiatan yang akan diselenggarakan di Brigif 21 Komodo, kurang lebih akan dilaksanakan selama 4 hari. Dia mengingatkan kegiatan ini bukan untuk menyiksa, tetapi untuk menumbuhkembangkan disiplin, semangat dan pantang menyerah.

“Karena dunia kerja adalah dunia yang penuh tantangan, sehingga dengan semangat disiplin yang kuat kalian akan mampu bersaing dengan penuh kepercayaan serta komitmen berdasarkan kejujuran dan kebenaran,” kata Fajri. (KN/ tim)

Komentar ANDA?