KUPANG. NTTsatu – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) di seluruh provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar mulai tanggal l3 April 20l5 mendatang akan diikuti sebanyak sebanyak 65.456 peserta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sinu Manuk Petrus yang dihubungi di Kupang, Rabu, ll Maret 20l5 mengatakan, jumlah peserta UN tingkat SMA dan SMK itu akan dimulai pada tanggal l3 April 20l5 mendatang.
Dari jumlah peserta UN tingkat SMTA itu Manuk merincikan, peserta UN tingkat SMTA itu terdiri dari tingkat SMA/MA sebanyak 49.647 siswa yang tersebar di 436 sekolah, sedangkan untuk SMK sebanyak 15.809 siswa yang tersebar di 167 sekolah. Jumlah ini belum termasuk paket C setara SMA yang jumlahnya sebanyak 6. 014 siswa peserta.
Sedangkan UN tingkat SMP.MTs lanjut Manuk yang akan dilangsungkan setelah pelaksanaan UN tingkat SMTA berjumlah 95. 682 orang yang tersebar di 1.445 sekolah. Sementara paket B setara SMP, jumlahnya sebanyak 3.90l dan paket A setara SD sebanyak 735 orang.
Manuk menyatakan, pihaknya terus mendorong agar mutu kelulusan tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Memang persentase kelulusan pada tahun 2014 lalu sudah cukup tinggi, yakni di atas 99 persen tapi mutu kelulusan harus tetap diperhatikan. Diupayakan agar para siswa memperoleh nilai untuk setiap mata pelajaran lebih tinggi dari standar nilai yang ditetapkan.
Misalkan urai Manuk, tahun lalu standar nilai yang ditetapkan sebesar 5, 5. “Kita tidak membuat target persentase kelulusan, tapi berupaya agar mutu dan persentase kelulusan meningkat dari tahun sebelumnya,” tandasnya.
Pada UN Tahun sebelumnya, kelulusan tingkat SMP/MTs mencapai 99,89 persen sedangkan SMTA menjcapai 99.0l persen Pada UN yang sama tahun 20l3 NTT untuk tingkat SMP/MTs secara Nasional, NTT pada posisi 3l dari 34 provinsi di Indonesia dan tahun 20l4 meningkat menjadi peringkat 2l. Untuk tingkat SMA pada tahun 20l3 NTT pada peringkat 29 dan pada tahun 20l4 naik menjadi peringkat 23.
“Kita akan berusaha terus agar tingkat kelulusan meningkat. Namun perhatian kita bukan hanya pada prosentase kelulusan tetapi pada standar kelulusan. Kita tidak hanya pada standar kelulusan 5,5 saja tetapi harus meningkat di atas itu,” kata Manuk. (bop)