TALK SHOW HARDIKNAS 2021, BERSAMA BANK NTT, OJK NTT, DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NTT

0
714

NTTsatu.com — KUPANG — Lewat Talk Show Bank NTT bersama OJK Provinsi NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang mengusung tema “Melalui Literasi Inklusi Keuangan, NTT Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” ini menjadikan momentum Hari Pendidikan Nasional sebagai dasar untuk membangkitkan semangat belajar di masa Pandemi yang masih melanda dunia, dengan mewujudkan “Merdeka Belajar”.

Salah satu bentuk dukungan Bank NTT dalam Program OJK yakni Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) adalah memberikan tabungan bagi 1000 pelajar di NTT dalam periode Mei 2021 sampai dengan Oktober 2021 saat bulan Inklusi Keuangan.

Talk Show dipandu moderator Feby Angi Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Nusa Cendana Kupang, dilaksanakan secara hybrid yaitu tatap muka dan virtual meeting dengan peserta dari perwakilan Dosen/Guru, perwakilan Mahasiswa/Siswa yang keduanya dari Universitas dan Sekolah mitra Bank NTT di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten se-NTT, juga ada Perwakilan dari media cetak dan elektronik.

Acara yang berlangsung di Pallacio Ballroom 3 Aston Hotel Kupang ini menggunakan Protokol Kesehatan yang maksimal, dengan pembicara yaitu Linus Lusi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Dony Prasetyo Kasubag Adm/Plh. Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Provinsi NTT, Harry Alexander Riwu Kaho Direktur Utama Bank NTT dan juga hadir memberikan special testimoni Dinna Noach Staff Khusus Gubernur NTT Bidang Disabilitas yang juga adalah Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Program Ramai Sekali Bank NTT 2019.

Menurut Dony Prasetyo berdasarkan survey nasional literasi dan inklusi Keuangan pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan di NTT hanya sebesar 27,82 persen, berada di bawah nasional sebesar 38,03 persen. Sedangkan, tingkat inklusi keuangan di NTT sebesar 60,63 persen, sedangkan nasional berada pada angka 76,19 persen. Literasi keuangan adalah kemampuan masyarakat mengetahui tentang informasi produk keuangan, sedangkan inklusi keuangan adalah penggunaan produk tersebut oleh masyarakat.

Target inklusi keuangan dari Presiden Joko Widodo untuk tahun 2024 adalah 90 persen. Oleh karena itu, program KEJAR merupakan upaya untuk mengejar target tersebut. Tak hanya itu, OJK juga melakukan berbagai kegiatan edukasi rutin untuk membantu memperkenalkan produk keuangan. Bahkan, OJK juga telah membuat dan mencetak buku menyesuaikan kurikulum terbaru yang bisa diakses di laman OJK. (ojk dan bank ntt)

Komentar ANDA?