Tarian Perang Paji Demon Antar Alegra Juara I Lomba Tari di Kupang

0
951

NTTsatu.com – KUPANG – Penampilan Sanggar Anak Lembata Riang Gembira (Alegra) sangat uar biasa. Suguhan Tarian Perang Paji Demong versi pantai selatan telah menghantar Alegra merebut juara 1 Lomba Tari The Legend of Timor yang digelar di Kupang, Kamis (9/8/2018) malam.

Prestasi ini juga mengantar mereka mendapatkan Anugerah dan penghargaan yang diterima pada Sabtu (11/8/2018) malam. Dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Alegra untuk terus berkreasi dan berkarya dalam seni dalam asuhan Ketua Ketua Sanggar Alegra Arnoldya B.Ofong.

“Kami bangga dengan prestasi ini. Sebenarnya kami bukan mencari juara tetapi bahwa kami bisa menunjukan Alegra Lembata itu ada dan bisa berkreasi di NTT,” kata Arnoldya B.Ofong, Minggu (12/8/2018).

Kata Noldy, penghargaan atas hasil karya seni di NTT khususnya di Lembata masih sangat kurang, dan hal itu dirasakan ketika membangun dan berkreasi bersama Alegra selama 6 tahun, sejak 19 September 2013. Tetapi kali ini Alegra membuktikan kepada seluruh masyarakat NTT bahwa Alegra mampuh mengukir prestasi dalam karya seni pertunjukan.

Foto: Ketua Ketua Sanggar Alegra Arnoldya B.Ofong alias Noldy

“Penghargaan atas karya seni masih sangat minim. Tetapi kami terus berkarya dan akhirnya mengukir prestasi secara NTT. Terima kasih buat semua yang dengan caranya telah mendukung Alegra selama ini,” kata Noldy.

Pekerja seni dan pemilik bengkel seni MING’ART, Melky Dellos Bakan mengatakan, Alegra pantas mendapatkan juara se-NTT. Dan hal ini menjadi kebanggaan karena dalam keterbatasan fasilitas, Alegra bisa mengukir prestasi.

“Alegra luar biasa dan pantas mendapatkannya walaupun dengan keterbatasan sarana dan fasilitas. Kostum dan alat musik saja tidak ada. Semua pakai sewa. Cari dana saja pakai jual kerupuk, rujak dan rantangan. Untung saja dapat dukungan dari orangtua dan beberapa orang dari luar Lembata,” ungkap Dellos.

Lulusan Sastra Universitas Sanatadarma Yogyakarta ini mengingatkan, Alegra harus terus berkreasi. Alegra jangan pernah bangga dan terlena dengan eforia juara yang diraih. Tetapi menjadikan itu untuk terus berkreasi, berproses meningkatkan seni yang berkualitas.

“Saya ingatkan Alegra jangan terlena dengan eforia juara satu yang didapatkan. Teruslah berproses dan berkaya dalam seni yang berkualitas. Sekali lagi terima kasih untuk semua yang telah membantu Alegra,”kata Dellos.

Lanjutnya, lomba tari The Legend of Timor merupakan ajang bergensi. Pasalnya, diikuti oleh 12 sanggar yaitu dari Timor Leste, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Alor, Bajawa dan Kota Kupang. Selain itu acara ini menghadirkan dewan juri nasional maestro tari Didik Nini Thowok, Jemmy Pragina Gong dan timnya.

” Ini acara bergensi dan Alegra luar biasa. Apalagi maestro tari dan sejumlah seniman Indonesia menjadi juri dalam lomba itu. Saya selalu katakan Alegra itu seperti semut kecil yang diabaikan tetapi ketika menggigit mengagetkan,”pungkas Dellos. (kickalvin/bp)

 

Foto: Kegembiraan sanggar Tari Alegra yang berhasil merebut juara satu dalam lomba tari The Lagend of Timor

Komentar ANDA?