Temukan Kejanggalan, THL Sampaikan Aspirasi Kepada Sekda Matim

0
926
Foto: THL ketika menyampaikan aspirasi mereka kepada Sekda Matim, Matheus Ola Beda

NTTsatu.com – BORONG – Lantaran menemukan kejanggalan dalam proses perekrutan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkup Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Timur ( Matim) tahun 2017 Sebanyak 40 THL melakukan aksi penolakan terhadap perekrutan THL baru Dinkes di kantor Bupati Matim , Senin ( 10/4).

Chen Joma Kordinator aksi tersebut di depan Sekda Matim Drs Matheus Ola Beda menyampaikan beberapa kejanggalan dalam perekrutan THL diantaranya di Puskesmas Mano,   4 THl tidak mengikuti tes tetapi lulus , ada THl yang baru bekerja 3- 8 bulan ditetapkan mesti dibatalkan dan dapat dipekerjakan sebagai tenaga suka rela.

“Kondisi seperti ini secara terang -terangan bahwa pengangkatan THL tahun 2017 bernuansa politik, ” katanya.

Adapun tuntutan para medis tersebut yang sempat direkam wartawan diantaranya pada bulan febuari diadakan perekrutan THL dengan metode wawancara yang tidak berkaitan dengan kompotensi bidang hanya mempertanyakan nama, asal, alamat, status, lama kerja dan jarak dari tempat kerja ke rumah.

Dengan tes wawancara menetapkan THL yang lulus dan memecat THL yang tidak lulus dengan rincian THL yang tidak diperpanjang kontrak berdasarkan tes uji kompotensi dengan metode wawancara adalah puskesmas Mano 6 orang, Pusekesmas Sita 3 orang , Colol 3 orang , Watu Nggong 3 orang , Ketang 7 orang , lalang 4 orang, Lawir 4 orang , Borong 9 orang., Benteng Jawa 1 orang , Wae Nenda 3 orang.

Sementara Matheus Ola Beda Sekda Matim kepada 40 THL menyampaikan rasa terima kasih kepada 40 THL yang telah menyampaikan aspirasi terkait perekrutan THL baru di Dinkes Matim dan informasi perekrutan tersebut tidak diketahui sekda Matim dan merupakan kebijakan Dinkes Matim.

Dia menjelaskan Dinkes Matim menggelar tes dan pengecekan kembali bagi semua THL apa benar mereka berada di lapangan selama ini maka kebijakan dilakukan tes dan seleksi kembali sehingga para medis baik perawat maupun bidan di tempat asal mulanya yang penting sesuai latar belakang kompotensi yang dibutuhkan namun belakangan THL yang sudah bekerja tidak diakomodir.

Sekda berjanji akan menyampaikan hal ini kepada Bupati Matim dan akan memanggil perwakilan dari THL untuk membicarakan masalah yang mereka hadapi. (mus)

Komentar ANDA?