NTTsatu.com – MAUMERE – Seorang biarawan dari Ordo Carmel, Romo Yohanis Martinus Rada atau biasa disapa Romo Mark dinyatakan tenggelam di Pantai Wairi’i di Desa Kolisia Kecamatan Magepanda. Imam asal Ndori Kabupaten Ende yang ditahbiskan pada 4 tahun lalu itu berenang di pantai pada Selasa (19/12) dalam rangka proses terapi air laut.
Hingga saat ini belum diketahui kronologis sesungguhnya sehingga Romo Mark tenggelam di perairan itu. Informasi yang direkam, tidak ada saksi pada saat itu. Sementara cuaca Wairi’i pada Selasa (21/12) sore diliputi awan gelap dan hujan yang cukup deras.
Otoritas Ordo Carmel baru melaporkan peristiwa ini kepada pihak Basarnas Maumere pada Kamis (21/12). Usai mendapat laporan, Tim Basarnas Maumere langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Sampai dengan sekitar pukul 13.00 Wita pencarian masih belum berhasil.
Seperti disaksikan media ini di perairan Wairi’i, sekitar pukul 10.00 Wita sebanyak 5 orang personil Tim Basarnas Maumere menggunakan perahu karet mengitari sepanjang perairan Wairi’i. Mereka melakukan pencarian dengan mata telanjang. Sementara sejumlah personil lainnya menyisir di daratan.
Pencarian berlangsung selama kurang lebih 2 jam, kemudian dihentikan. Riswan Dwi Putra, salah seorang anggota Tim Basarnas mengatakan mereka kesulitan menemukan petunjuk posisi jasad karena warna air laut yang kabur. Mereka tidak bisa melihat apapun di bawah laut.
Pencarian kemudian dilanjutkan dengan cara menyelam. Sebanyak 3 personil Tim Basarnas dilengkapi dengan tabung, kemudian menyelam ke dasar laut, menyisir perairan Wairi’i. Upaya ini pun masih gagal.
Romo Yonas Kaki, Romo Dinong da Gomez, dan puluhan frater dari Ordo Carmel ikut menyaksikan pencarian jasad Romo Mark. Sejumlah keluarga dan warga masyarakat pun hadir memadati sekitar perairan Wairi’i.
Romo Yonas Kaki menjelaskan mereka baru mengetahui peristiwa tenggelamnya Romo Mark setelah mendapat informasi dari polisi. Polisi menunjukkan sejumlah barang bukti, yang diyakini benar bahwa barang-barang itu mengarah kepada Romo Mark selaku pemiliknya.
Kapolsek Nita Sungkono menjelaskan pada Selasa (19/12) sekitar pukul 16.00 Wita, masyarakat melihat sebuah sepeda motor jenis Vario 125 berwarna hitam di bawah pohon asam di Pantai Wairi’i. Karena mencurigakan, masyarakat pun segera melaporkannya ke Polsek Ndete. Atas laporan tersebut, Kapospol Ndete langsung turun ke lokasi.
Di lokasi, selain sepeda motor, polisi menemukan sebuah baju kaus berkrah berwarna abu-abu, celana jeans pendek, sepasang sandal, rokok marlboro putih, pemantik, dan helm. Dalam kantung celana terdapat kunci motor. Di dalam jok motor ditemukan STNK yang mana pemiliknya adalah Ordo Carmel Maumere. Ada juga KTP dan SIM atas nama Philipus.
Atas dasar petunjuk ini, Kapospol Ndete langsung menemui otoritas Ordo Carmel untuk menyampaikan temuan tersebut. Ordo Carmel mengakui motor tersebut dipakai Romo Mark yang sudah dua hari ini tidak kembali ke biara.
Menurut Romo Yonas Kaki, korban selama ini mengalami gangguan gatal-gatal pada bagian perut. Untuk menghilangkan penyakit itu korban melakukan terapi air laut. Biasanya korban sering berpindah-pindah lokasi untuk terapi air laut.
“Dia minta izin untuk terapi air laut pada Selasa (19/12). Ada frater yang lihat dia menuju ke selatan. Sampai malam dia tidak pulang, pikiran kita dia tidur di Biara di Maumere. Baru tadi malam, polisi datang dan bawa sepeda motor milik Carmel yang dia pakai sejak Selasa,” jelas Romo Yonas Kaki.
Sementara ini upaya pencarian masih terus dilanjutkan. Romo Dinong da Gomez berharap agar upaya yang dilakukan Tim Basarnas Maumere bisa menemukan titik terang. (vic)