Terima Cincin Emas 86, Christo Kwaman Wahon Terharu

0
1381

NTTsatu.com – MAUMERE – Mantan Kepala SMPK Frater Maumere Christo Kwaman Wahon tampak kaget. Lelaki yang kini berusia 81 tahun itu tidak menyangka menerima sebuah cincin emas 86 dari mantan murid-muridnya yang tamat sekolah itu pada tahun 1986. Wajahnya bercampur ragam, antara bangga, gembira, dan terharu.

Cincin emas itu disematkan Yanti Keupung, seorang Alumni 86 yang kini berdomisili di Labuan Bajo Manggarai Barat. Lebih dari 60 orang Alumni 86 yang hadir siang itu, Sabtu (7/7) di Krokowolon Beach, menyaksikan dengan penuh bangga sambil tepuk tangan meriah.

Sebelumnya, Adriana Rosa, Alumni 86 yang sekarang bertugas sebagai bidan pada Puskesmas Beru menyematkan cincin emas 86 kepada Eugenius Pacelli, mantan guru yang waktu itu mengajar mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP).

Alumni 86 memberikan 6 buah cincin emas kepada 6 orang guru purnatugas yang pernah mengajar SMPK Frater Maumere dalam rentang waktu 1983-1986. Mereka adalah Christo Kwaman Wahon, Eugenius Pacelli, Agustinus Hayon, Maria Imakulata Bunga, Sisilia Ina Tukan, dan Maria Firmina. Ada lagi 1 buah cincin emas 86 diserahkan kepada Germanus Wutung, salah seorang pegawai sekolah yang masih bekerja hingga sekarang.

“Selain mata pelajaran yang diajarkan, kami juga mendapatkan banyak hal positip dari Bapak Ibu Guru selama 3 tahun di SMPK Frater Maumere. Karena itu pantaslah kami membalas semua kebaikan, meskipun dengan keterbatasan dan kekurangan kami. Jangan melihat dari berapa nilainya, tapi lihatlah dari ketulusan kami mengenang semua jasa yang pernah kami terima,” demikian Ketua Alumni 86 Vicky da Gomez.

Christo Kwaman Wahon mengungkapkan rasa bangganya kepada Alumni 86 yang masih mengingat dan mengenang jasa-jasa para guru dan karyawan. Dia memberikan apresiasi khusus kepada mantan murid-muridnya yang tergabung dalam wadah Alumni 86.

“Terus terang saya sudah banyak lupa dengan kamu semua. Tetapi setiap malam saya selalu berdoa buat sekolah, juga buat semua murid, termasuk murid dari angkatan ini. Terima kasih banyak atas cincin emas. Ini sebuah kenangan yang begitu luar biasa,” ungkap Christo Kwaman Wahon.

Alumni 86 mendatangi rumah kediaman Maria Imakulata Bunga di Desa Tebuk Kecamatan Nita. Mantan guru sejarah ini terharu menyambut mantan murid-muridnya. Dia bahkan menangis ketika menerima cincin emas 86. Dia berharap kunjungan Alumni 86 memberikan kekuatan baru agar bisa sehat dari sakit yang dialami beberapa tahun terakhir.
Pemberian cincin emas 86 kepada guru-guru purnatugas dan karyawan SMPK Frater Maumere merupakan bagian dari kegiatan Reuni Alumni 86 selama 4 hari berturut-turut, Jumat-Senin (6-9/7). Reuni perdana setelah 32 tahun ini ini melibatkan kurang lebih 60 orang Alumni 86 yang datang dari berbagai tempat seperti Medan, Batam, Batu, Malang, Surabaya, Jakarta, Bali, Kupang, Labuan Bajo, Borong, Ende, Larantuka, Lembata, dan Maumere.

Selain silaturahmi bersama guru-guru purnatugas, Alumni 86 juga mendatangi SMPK Frater Maumere untuk bertemu dengan Kepala dan guru-guru SMPK Frater Maumere. Di almamater ini, mereka menyerahkan bantuan sarana dan prasarana sekolah.  (vic)

 

Foto: Seorang Alumi 86 sedang menyematkan cincin emas 86 kepada mantan Kepala SMPK Frater Maumere Christo Kwaman Wahon di Krokowolon Beach, Sabtu (7/7);

Komentar ANDA?