KUPANG. NTTsatu.com – Informasi yang beredar, bahwa Theodorus Kopong salah satu dari tiga TKI asal NTT yang diculik di Malaysia bukan warga desa Adobala, Kecamatan Kluagolit, Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Kepala Desa Adobala, Maximus Gute yang dihubungi NTTsatu.com melalui jaringan telepon seluler dari Kupang ke Adobala, Selasa, 12 Juli 2016 pagi menjelaskan, sejak kemarin, Senin (11/7) tim dari Badan Kesbangpol Kabupaten Flotim dan TNI datang ke Adobala untuk mengecek kebenaran informasi itu.
Gute mengatakan, tim itu datang membawa data-data tentang Thedorus Kopong yang tertulis kelahiran Adobala tanggal 25 Novemer 1970. Ketika dicocokan dengan data di desa, tidak ada warga Adobala bernama Theodorus Kopong, kelahiran 25 November 1970 seperti data yang mereka bawa.
Dia menjelaskan, ada warganya bernama Theodorus Kopong Tokan kelahiran 4 April 1995 dan sekarang sedang kuliah di Universitas Negeri Makasar Jurusan Biologi. Karena itu, tidak benar kalau Theodorus Kopong itu adalah warga Adobala.
Hal lain yang membuktikan bahwa dia bukan berasal dari Adobala adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terterah dalam identitas yang mereka bawa. Identitas itu tertulis angka awalnya 530618 sementara NIK untuk warga Adobala itu seharusnya 530611 (53 kode provinsi NTT, 06 kode Kabupaten Flotim dan 11 itu kode untuk desa Adobala).
“Saya tidak tahu Kopong itu warga desa mana. Kalau sesuai NIK itu benar dia warga Flotim tapi dari desa mana itu yang saya tidak tahu,” kata Gute.
Gute juga mengakui, dia sudah menghubungi Theodorus Kopong Tokan yang sedang kuliah di Makasar dan memang dia sedang berada di Makasar dan dalam keadaan sehat-sehat. Bahkan mamanya barusan mengirimkan uang untuk biaya KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Untuk diketahui, ada tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga diculik ketika sedang melaut di perairan Malaysia. Ketiga orang itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel Arakian dan Lofrens Koten. (bp)