“Proses politik telah usai, kita akhiri perbedaan yang ada,” ujar Ketua TKD
Prabowo Gibran NTT, Melki Laka Lena saat jumpa pers, di Sekretariat TKD, Kamis (15/2/2024).
Dikatakan Melki Laka Lena, kemenangan pasangan Prabowo-Gibran merupakan kemenangan bersama seluruh rakyat Indonesia, sehingga tidak ada lagi 01, 02 atau 03.
“Sudah kita tutup di 14 Februari kemarin, dan sekarang waktunya kita bergandengan tangan, membangun indonesia dan NTT sesuai program mereka,” tegas dia.
Melki Laka Lena kembali mengajak untuk sama-sama mengawal program tersebut, agar bisa diimplementasikan oleh Prabowo – Gibran, bersama jajaran kabinet yang akan
mereka susun.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat NTT, yang telah memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024, meskipun ditengah cuaca yang kurang bersahabat,” papar Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena juga mengapresiasi bagi pendukung Prabowo-Gibran di Provinsi
NTT, atas dukungan dan kerjasamanya selama ini.
“Hitung cepat KPU NTT, menunjukan suara untuk Prabowo-Gibran dari 4 Ribu TPS, sudah lebih dari 58 Persen. Angka ini mirip dengan hasil hitung cepat nasional,” ungkap Melki Laka Lena.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengarah (KDP), Eston Foenay menjelaskan, Pemilu Serentak merupakan peristiwa politik yang pertama kali terjadi di
Indonesia.
“Pemilu Serentak ini terintegrasi dengan pemilihan legislatif dan eksekutif, dalam waktu satu hari. Dan seluruh dinamika dapat berjalan dengan baik, aman, lancar dan damai,” jelas Eston Foenay.
Baginya, dalam politik bisa berkompetisi, tapi dalam Tuhan semua bersaudara. Oleh
karena itu harus menjaga keharmonisan seluruh parpol.
“Oleh karena itu, dengan dua pasangan lain, itu adalah kader-kader bangsa, sahabat-sahabat kita semua, untuk itu kita bersatu. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,” papar dia.
Ditegaskan Eston Foenay, saat ini Pemilu sudah selesai, dan sedang masuk masa
penghitungan, sehingga diharapkan tiap dinamika proses penghitungan ini semuanya dapat berjalan dengan baik, aman, nyaman dan lancar.
“Hingga pada saatnya nanti hasil diserahkan ke KPU, untuk mengumumkan secara resmi hasil daripada pemilihan presiden dan wakil presiden, dan legislatif,” harap Eston Foenay. (*/nttsatu)