KUPANG. NTTsatu.com – Tim The Nature Conservancy (TNC) Internasional pekan lalu berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim ini datang dalam rangka meninjau keberadaan Daerah Konservasi Perairan Provinsi NTT dan aktivitasnya dalam konservasi perairan termasuk Taman Nasional Perairan Laut Sawu.
Wakil Gubernur Drs. Benny Alexander Litelnony M.Si selaku Ketua Dewan Konservasi Perairan Provinsi NTT ketima menerima tim itu di kantornya, Jumat pecan lalu
Mengakui kalau dukungan TNC sangat besar untuk wilayah perairan laut NTT. Dukungan dari pemerintah pusat dibuktikan dengan menetapkan Laut Sawu sebagai salah satu wilayah konservasi. Hal ini merupakan kebanggaan Pemerintah Provinsi NTT.
“Pengakuan dari pemerintah pusat memberikan sinyal bahwa sudah ada proteksi didalamnya. Tantangan kedepan adalah mengimplementasikan regulasi yang ada berkaitan dengan area/wilayah konservasi memilki ikatan yang kuat. ,” ungkap Benny.
Selain itu ada pula dukungan politik dari pemerintah daerah. Dukungan yang terlihat adalah dukungan dari anggaran pembangunan daerah melalui APBD untuk mendukung kegiatan itu.
“Tahun ini kita juga akan bekerja sama dengan TNC tidak hanya memberi suport dana melainkan suport manajemen dengan tujuan untuk memperkuat lembaga dalam mengembangkan kegiatan di wilayah konservasi di laut sawu,” katanya.
Pemerintah pusat telah menetapkan laut sawu sebagai wilayah konservasi, dengan demikian pemerintah juga memberikan dukungan dana. Saat ini pemerintah provinsi akan melakasanakan kegiatan-kegiatan di 10 kabupaten yang baru dibentuk.
“Jika kabupaten belum mempunyai kekuatan maka provinsi dianggap tidak berhasil. Kami juga mendorong masyarakat dikabupaten untuk turun langsung ke lokasi agar merubah cara berpikir masyarakat akan asas dan manfaat dari konservasi sehingga masyarakat tidak lagi berpikir bahwa konservasi dianggap sebgai bukan sebuah larangan, “tegas Benny Litelnony.
Oleh karena itu kedatangan dari TNC pusat membuktikan kepedulian bersama dan berkomitmen bersama membangun wilayah perairan laut sawu.
Verdi Kapitan, Koordinator pengembangan masyarakat pesisir konservasi perairan provinsi dalam kesempatan itu mengatakan bahwa mengurus konservasi tidak hanya satu pihak melainkan melibatkan berbagai komponen misalnya TNI, pol air bidang lingkungan hidup,para wisata dll.
Pada awalnya terlepas dari laut sawu,TNC memfasilitasi laut di alor, awalnya masyarakat menolak,masyarakat berargumen bahwa konservasi berarti pelarangan. Tetapi pemerintah bangun komunikasi terus menerus dengan masyrakkat dan pada ahkirnya masyarakat kini menikmati hasil dari konservasi.
Masyarakat kini berargumen bahwa melalui konservasi mereka lebih mudah mendapatkan ikan. Inilah mimpi kita yang terjadi di alor agar bisa terjadi di 10 kabupaten yang baru dibentuk, ungkap Verdy.
Mimpi besar adalah masyarakat harus memahami itu,konservasi harus bisa mensejaterakan masyarakat, merubah mindset masyarakat akan wilayah konservasi. Hal ini dikatakan karena wilayah NTT lebih dominan dengan daratan sehingga NTT masa depan NTT itu ada di laut. Isu kemiskinan itu bisa ditenggelamkan dilaut dan kekayaan dilaut bisa kita ambil secara terkendali dengan memperhatikan wilayah konservasi.
Ana Salean, Mantan Kepala Dinas Perikanan NTT mengatakan bahwa berbicara mengenai konservasi, awalnya selalu ada bentrok antara nelayan dengan pengelolah taman. Oleh karena itu kita berjuang bersama untuk merubah Persepsi konservasi menjamin kesejahteraan masyarakat, anak cucu kita akan menikmati hasilnya dikemudian hari, ungkap Ana.
Kegiatan diahkiri dengan penerimaan cindera mata dan pengalungan tenun pada para tamu
Turut hadir pada kesempatan itu pengurus inti dewan konservasi, Fredik Gilman, Wakil Ketua Dewan Konservasi NTT, Ferdy Kapitan, koordinator bidang pengembangan masyarakat pesisir dewan konservasi NTT, Yan Eo, Wakil Sekertaris di Dewan konservasi Perairan NTT, Ana Salean, Mantan Kepala Dinas Perikanan NTT, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs Lambertus.L Riti.MT, rombongan tim TNP dari Eropa dan pejabat yang membidangi bidang lingkungan hidup provinsi NTT. (ayu)