NTTsatu.com – KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya berharap setiap warga NTT yang ingin berjuang untuk kepentingan masyarakat harus melepaskan egonya. Jika ego itu masih melekat, perjuangan itu tidak akan pernah tercapai.
Permintaan gubernur itu disampaikannya
usai upacara memperingati hari Pahlawan ke 72 tahun 2017 di alun-alur rumah jabatan Gubern ur NTT, Jumat, 10 November 2017.
Gubernur Lebu Raya mengatakan, semangat kepahlawanan itu adalah semangat untuk berkorban, semangat berjuang, tinggalkan ego masing-masing dan jadilah orang yang berjuang untuk kepentingan kemasyarakatan, daerah serta kepentingan bangsa.
“Jadilah orang yang mau berkorban dan berjuang bersama-sama, bagi kepentingan masyarakat dan bangsa. Lepaskan ego masing-masing, demi kemajuan daerah dan bangsa Indonesia. Sebab, namanya pahlawan, bukan menadahkan tangan tapi harus berkorban mewujudkan cita-cita seluruh rakyat,” pintanya.
Khusus bagi generasi muda yang disebut dengan generasi millennial, dipesankan agar dengan kemajuan teknologi informasi yang luar biasa, harus tetap mampu menyadari diri sebagai putra Indonesia. Kaum millennial juga harus memiliki semangat dan karakter kebangsaan, tentu dapat dibedakan dengan negara lain.
“Kaum millenial harus menyadari dirinya, tidak melupakan negaranya dan tidak sekedar merasa diri sebagai warga global saja tetapi juga sebagai warga Indonesia. Manfaatkan kemajuan informasi dan teknologi untuk kemajuan daerah dan bangsa. Tidak untuk menyebarkan berita bohong (hoax). Gunakan media sosial untuk memperkuat soliditas kebangsaan kita,” katanya.
Dalam upacara hari Pahlawan itu, diserahkan juga bantuan sosial dari Gubernur NTT kepada enam orang Perintis, Janda dan Keluarga Perintis kemerdekaan. Keenam orang penerima bantuan sosial itu adalah Jeremias Taon Pello, Domingos Soares, Jose Sarmento, Agustina de Jesus Pareira, Ejaquel Pinto Brum Uiana dan Terezinha N. Fernandes. (hms/bp)