Tingkat Pengangguran Terbuka di Ende Turun Jadi 2,06 Persen

0
459

NTTSATU.COM — ENDE —  Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende pada 2022 tercatat 2,06 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan 2021 lalu yang mencapai 2,61 persen.

Penurunan ini terjadi karena program yang selama ini dicanangkan oleh Pemkab Ende berpihak pada penyerapan tenaga kerja katanya . Hal tersebut di sampaikan Bupati Ende Drs Djafar H Achmad MM di ruangan kerja kamis 2 /02 /2023.

Lebih lanjut Bupati Djafar akan terus berbagai upaya untuk menekan tingkat pengangguran terbuka .Rendahnya tingkat pengangguran terbuka ini berdampak pada angka kemiskinan dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) .perangkat darah juga dituntut untuk berkolaborasi dan bersineggi dengan bebagai pihak untuk berbuat bersama membanguna kabupaten Ende,dalam memberikan layanan optimal mendukung pelaksanaan perluasan kesempatan kerja.ujarnya.

Ditambahkan, pada tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ende juga terus meningkat menjadi 67,97 jika dibandingkan dengan tahun 2021 IPM berkisar 67,30 atau naik 0,60 dari tahun Kendati begitu, karena dampak pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Ende tumbuh positip sebesar 2,13 persen selain itu indikator lainya seperti angka kemiskinan pada tahun 2022 menurun sebesar 1,13 persen atau menjadi 23,00 persen.

“Hal ini diperberat dengan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat, yang diikuti dengan kenaikkan garis kemiskinan dari Rp.428 328 pada tahun 2021 menjadi Rp473403” pada tahun 2022 atau naik Rp.45 075,” kata bupati

Kendati begitu, pemerintah terus berupaya mengentaskan persoalan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ende sekarang pada tahun 2022. Terdapat 3,029 ribu penduduk miskin ekstrem atau 10,99 persen yang menjadi sasaran penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ende Karenanya, harus ada intervensi pemerintah dan semua pihak.

“Intervensi yang bisa dilakukan yakni dengan menyinergikan pembiayaan baik anggaran pemerintah pusat atau daerah, dengan potensi pendanaan nonpemerintah bisa itu CSR, filantropi, Baznas, dan lain sebagainya,” ucap Bupati.

Sementara untuk intervensi lanjutan Bupati Djafar menunggu hasil dari Badan Pusat Statistik yang menyediakan data dasar penduduk melalui pendataan awal berupa Registrasi Sosial ekonomi (Regsosek) karena hasil ini sangat bermanfaat dalam mendukung program perencanaan pembangunan nasional serta juga program perlindungan sosial sehingga salah satunya proses pengetasan kemiskinan ekstrim karena disitu kita dapat meliat nama dan alamat orang yang masuk dalam kategori kemiskinana ekstrim Tegasnya (ino)

Komentar ANDA?