“Saya datang melihat lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, NTT,” kata Jokowi kepada wartawan usai meninjau food estate itu.
Food Estate yang ada, menurut dia, baru seluas 5 ribu hektare (ha). Dimana, 3000 ha ditanami padi, sedangkan 2 ribu ha sisanya ditanani jagung.
Kedepan, lanjut dia, akan diperluas lagi menjadi 10 ribu ha. Dimana, 5600 ha akan ditanami padi, sedangkan 4400 akan ditanami jagung atau kedelai.
“Kenapa dibangun di Sumba Tengah, karena berdasarkan data yang ada, 34 persen kemiskinan ada disini,” kata Jokowi.
Saat ini, menurut Jokowi, Food Estate yang ada baru sekali panen dalam setahun. Namun kedepan akan dua kali panen padi dan satu kali panen jagung atau kedelai. “Problem di NTT masih sama yakni air,” ujarnya.
Di lokasi Food Estate, kata Jokowi, sudah dibangun sumur bor dan embung besar, namun masih kurang, sehingga Gubernur NTT dan Bupati Sumba Tengah minta untuk dibangun bendungan atau waduk.
“Saya sudah minta menteri PUPR untuk kaji dan tambahan untuk embung dan sumur bor,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, akan diikuti dengan Dinas Pertanian untuk menutupi kekurangan alsintan, traktor teruma yang sangat dibutuhkan disini.
“Jika ini dikerjakan, kata Jokowi, maka estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT bisa membangun ketahanan pangan kita. Sekaligus akan di foto copy untuk dibangun di provinsi lain,” tutupnya. (*/bp)