TKI Asal NTT diculik, Gubernur Minta Pemerintah Gerak Cepat

0
425
Foto: Gubernur NTT, Frans Lebu Raya

KUPANG.NTTsatu.com – Berita penculikan tiga Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Malaysia begitu cepat menyebar membuat Gubernu NTT, Frans Lebu Raya meminta pemerintah pusat untuk bergerak cepat menyelamatkan mereka.

Gubernur Lebu Raya yang dihubungi di Kupang, Minggu, 10 Juli 2016 malam menegaskan, dia berharap pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk menyelamatkan ketiga warga negara Indonesia (WNI) asal NTT yang diculik saat mencari ikan di perairan Malaysia.

“Saya sudah terima informasi itu san sudah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat di Jakarta. Intinya, kita minta agar segera melakukan tindakan cepat untuk menyelematkan mereka,” katanya.

Lebu Raya menjelaskan, dari informasi yang ia peroleh ada tiga nama warga Nunukan asal NTT yang diculik oleh kelompok bersenjata ketika mereka sedang mencari ikan di perairan Malaysia. Ketiga orang tersebut, menurut informasi itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.

“Tetapi untuk lebih jelasnya lagi kita masih koordinasikan dengan pihak imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata tersebut,” ujarnya.

Sambil menunggu informasi terkait kejelasan penculikan tersebut, Gubernur Lebu Raya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di NTT untuk mencari jalan keluar jika memang benar tiga warga NTT diculik dan disandera kelompok bersenjata.

“Karena kita juga tidak ingin agar warga NTT ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Malaysia. Dan kita juga mengharapkan jika memang benar warga kita yang ditangkap maka pemerintah pusat diharapkan segera membantu membebaskannya,” tambah Gubernur Lebu Raya.

Lebu Raya juga tidak bisa memastikan kelompok bersenjata tersebut adalah Abu Sayyaf dari Filipina yang pernah menculik 10 WNI beberapa waktu lalu.

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Heri Wiranto ketika dikonfirmasi juga mengakui adanya penculikan tersebut, namun jenderal berbintang satu sendiri belum bisa memberikan informasi detail soal penangkapan tersebut.

“Saya sudah dengar soal hal itu. Tetapi hingga saat ini belum ada informasi resmi soal penculikan tersebut,” demikian Danrem Wirasakti Brigjen TNI Heri Wiranto. (bp/merdeka.com)

Komentar ANDA?