TNI AU Gelar Simulasi Penanganan Teroris

0
355
Foto: Pesawat Tempur Shukoi yang sedang ditonton masyarakat di Lanud El Tari Kupang

KUPANG. NTTsatu.com – Pasukan Khas (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar latihan atau simulasi penanganan teroris di Bandara El Tari Kupang, Jumat, 3 Maret 2017. Dalam simulasi itu, Pasukan TNI AU itu berhasil melumpuhkan teroris yang menduduki Bandara El Tari.

Dalam simulasi itu, sekelompok orang yang diduga merupakan jaringan anggota terorisme yang mencoba menguasai Pangkalan udara (Lanud) El Tari dengan menduduki sebuah gedung menara radio. Anggota satuan anti teroris Paskhas Yon 466 TNI AU El Tari langsung melakukan penerjunan dari atas sebuah helikopter puma dan menyergap kawanan teroris itu.

Sempat terjadi baku tembak hingga menewaskan seluruh kawanan teroris dan areal bandara berhasil dikuasai anggota Paskah. Sebelum masuk ke dalam gedung menara yang telah diduduki kawanan teroris anggota satuan anti terorisme melemparkan sebuah bom asap dan menyergap kawanan teroris yang berjumlah enam orang.

Simulasi ini untuk melatih kesiapan dan ketangkasan pasukan khas Yon 466 Kupang yang merupakan pasukan elit milik TNI AU dalam menanggulangi dan mengantisipasi aksi jaringan terorisme.

Sebelumnya, pada Kamis, 2 Maret 2017 TNI AU  menggelar pameran tiga unit pesawat tempur Shukoi bagi masyarakat umum dan dihadiri Muspida di NTT.

Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Jorry S. Koloay menjelaskan, pameran ini digelar setelah tiga jet tempur Shukoi itu melakukan patroli di wilayah perbatasan Indonesia- Timor Leste dan Australia. Pesawat yang dipamerkan bermarkas di Komando Operasi Angkatan Udara II Makassar. “Siapa saja bisa datang melihat alutista mili TNI AU,” ujarnya.

Sepekan ini, menurut dia, Lanud El Tari akan menggelar patroli di wilayah perbatasan negara. Patroli ini rutin dilaksanakan untuk menjaga kedaulatan negara dari ancaman negara asing yang masuk melalui udara, darat maupun laut. “Setidaknya bisa memberikan daya tangkal untuk negara tetangga,” ujarnya.

Namun dia membantah patroli yang dilakukan TNI AU dengan menggunakan tiga unit pesawat tempur Suhkoi ini terkait dengan kedatangan Raja Salman ke Indonesia. Apalagi akan ke Denpasar, Bali.

“Tidak ada hubungan dengan kedatangan Raja Salman, karena objektif operasinya, target dan tujuan operasinya beda,” ujarnya. (*/bp)

Komentar ANDA?