TNI Batalyon Armed Bantu Air Bersih di Perbatasan

0
430

KEFAMENANU, NTTsatu.com – Banyak lokasi pemukiman warga di wilayah desa perbatasan RI – RDTL bahkan di dalam kota  dilanda krisis air bersih, menyusul kemarau sekitar 4-5 bulan ini. Pihak TNI Batalyon Armed – 11 / Kostrad akhirnya membantu warga dengan mengirimkan air bersih.

Prajurit perbatasan dari Satgas Pamtas RI – RDTL Batalyon Sektor Barat Armed 11 / Kostrad bekerja sama dengan polres TTU dan Kodim 1618 TTU kemarin membantu waga dengan mengoprasikan dua truk tangki pembawa air bersih sebanyak 10.000 liter.

Ratusan siswa bersorak haru dan berlari sambil bernyanyi menjemput kedatangan dua unit tanki berisi air bersih yang akan didistribusikan ke dua sekolah yakni SD dan SMP Satap Negeri Nunpo, serta warga masyarakat sekitarnya.

Pantauan wartawan, puluhan warga desa Haumeni Ana berlari menjunjung ember dan jerigen menuju tanki yang sudah diparkir di lapangan umum dua sekolah ini. Saling rebut dan aksi dorong – mendorongpun terjadi karena dikuatirkan tak kebagian air bersih.

Komandan Pos Haumeni Ana, Lettu Arm Eko Purwanto yang berinisiatif dalam kegiatan ini, membagikan air ke seluruh siswa dan warga yang sudah berjejer mengantri pembagian air.

Bagi warga desa Haumeni Ana dan seluruh siswa, bantuan air bersih itu jelas sangat bermanfaat. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir ini mereka sangat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, untuk kebutuhan keluarga setelah sumur-sumur mengering.

“Kami tidak perlu lagi mencari air di kali yang jauh untuk dibawa ke sekolah. Untuk menyiram tanaman di sekolah, biasanya kami diwajibkan membawa air satu jerigen dari rumah. Tapi karena dari rumah tidak ada air, kami ambil air di kali yang jauh untuk bisa bawa ke sekolah. Sekarang semua penampungan di sekolah sudah terisi, kami senang kalau bunga – bunga di sekolah bisa tumbuh subur. Terimakasih pak tentara”, ungkap Maria seorang pelajar sekolah tersebut,

Kepala Sekolah SDN Nunpo, Yasintus Obe mengatakan sangat berterimakasih dengan bantuan TNI,Polri dan Kodim 1618/TTU. Obe pun mengaku mereka sangat kesulitan air bersih, hanya untuk mendapat air 1 drum saja sekolah membeli dengan harga Rp 20 ribu rupiah. Bahkan keterlambatan siswa ke sekolah juga karena masih mencari air bersih untuk mandi.

“Terimakasih untuk TNI yang sudah membantu kami mendistribusikan air bersih ke sekolah, warga sekitar juga sangat terbantu. Kami di sini memang susah air, terkadang keterlambatan siswa juga karena pengaruh ketiadaan air bersih, untuk bisa sampai ke sekolah mereka harus mencari air bersih untuk mandi”, kata Obe.
Lettu Arm Eko Purwanto, Komandan POS Haumeni Ana yang sudah berbaur dengan masyarakat selama sebulan ini mengaku, sangat merasakan  kondisi warga yang mengalami kesulitan air bersih. Dikatakannya, meskipun ia dan anggotanya turut mengalami krisis air bersih namun selalu mengedepankan perhatian untuk masayarakat desa Haumeni Ana dan dua sekolah ini yang juga menjadi sekolah binaan mereka.

“Pembagian air ini, kami pusatkan ke dua sekolah binaan kami yakni SD dan SMP Satap Negeri Nunpo, pihak TNI tergerak untuk membantu karena sering sekali setiap pagi kami melihat para siswa berseragam putih merah dan putih biru ini menjinjing jerigen berisi air melewati pos. Saat ditanya, ternyata mereka juga mengambil air dari jarak yang sangat jauh untuk dibawa ke sekolah. Mau siram bunga, kata para siswa,” kata Eko. (dit.bp)

=====

Foto: Warga Desa Perbatasan Haumeni Ana Rebutan Air Bersih

Komentar ANDA?