KUPANG, NTTsatu.com – Istilah Bahasa Kedang “ote wela” (penganut katolik) dan “ole wata” (penganut Islam) menggambarkan hidup bersaudara dalam beragama di Kedang – Lembata. Dua istilah ini sudah dikenal sejak dulu, yang menggambarkan kerukunan hidup di Kedang. Karna itu, toleransi hidup beragama tidak perlu diajarkan lagi kepada orang Kedang.
“Kita berbeda agama tapi kita tetap laleng udeq (satu hati) dalam persaudaraan. Terkait hal ini, saya kira orang Jakarta tidak perlu belajar di NTT tapi NTT segera belajar di Kedang dari pada belajar di tempat lain,” kata Prof. Alo Liliweri, MS, sesepuh orang Kedang di Kupang saat perayaan pesta perak Ikatan Keluarga Uyelewun Te-O-Sio (IKU TOS) Kupang pada Senin (8/2/2016).
Alo putera Kedang yang menjadi guru besar di Fisip Undana Kupang ini mengakui, perkumpulan orang Kedang dimana-mana (perantauan) sebetulnya menggambarkan miniature dari kehidupan sebagaimana yang terjadi di tanah asal yang berlandaskan “te ehaq’ (kita saja) dan “laleng udeq” (satu hati).
IKU TOS Kupang ini merupakan ikatan kekerabatan keluarga Kedang – Lembata di Kupang yang terbentuk sejak 8 Pebruari 1991. Peringatan pesta perak berdirinya perkumpulan keluarga ini digelar di rumah Bruno Sukarto di Kelurahan Oesapa Barat Kupang.
Perayaan Perak AKU TOS KUpang ini ditandai dengan misa syukur (bagi katolik) yang dipimpin RD. Tino Raring dan doa syukur (bagi Muslim) dipimpin Imam Masjid Al Muhajirin Oebufu, Abdulah Sukur.
Hadir pada kesempatan ini, Ketua IKU TOS Kupang, Agus Benihorang bersama pengurus, anggota berjumlah 35 Kepala Keluarga beserta seluruh anggota keluarga dan undangan lainnya.
Ketua IKU TOS Kupang, Agus Benihorang, mengatakan, kegiatan dengan tema “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” ini esensinya mau mengajak semua rumpun keluarga untuk hidup bersama dalam persaudaraan dan kekeluargaan, agar saling menyayangi, saling menghormati, dan saling melengkapi tanpa harus membedakan suku dan agama.
Lebih lanjut Agus mengatakan, di usia yang ke-25 tahun, IKU TOS telah melewati perjalanan panjang yang mana ada suka duka yang dialami bersama. Dengan potensi 25 tahun ini, kiranya IKU TOS Kupang tetap eksis, berjalan baik, aman dan lancar ke depan dengan berlandaskan Tuhan dan leluhur. (jpa)
======
Foto: Suasana Penuh Persaudaraan pada peringatan Perak IKU TOS Kupang, Senin, 08 Pebruari 2016