Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr
Hari Minggu Pekan V Prapaska*, 26 Maret 2023.
Bacaan. Yehezkiel 37: 12-14 dan Roma 8: 8-11. dan Injil Yoh 11: 1-45.
Biasanya tukang obat pintar menjual racikannya di pasar tradisional. Obat yang ditawarkan katanya ampuh karena bisa mengobati segala penyakit luar dalam. Biar pun promosi demikian hebat tapi dirinya sendiri tak meyakinkan karena tak sehat. Terkadang pribadinya menakutkan tapi berbeda dengan Yesus dalam injil. IA menawarkan sesuatu yang dibuktikan dengan hidup-Nya sendiri. Sebab tujuan Yesus datang ke dunia ialah untuk memberikan hidup kepada semua orang yang percaya.
Maria mengungkapkan kekesalan hatinya kepada Yesus ketika IA tiba di rumah mereka. Saat itu Lazarus sudah empat hari dikuburkan. Akan tetapi pernyataan Maria justru merupakan ungkapan imannya bahwa pada diri Yesus segala harapan doa terkabul. Segala yang tak mungkin menjadi mungkin. Sebab mereka sudah banyak menyaksikan mujizat yang dibuat Yesus. Sekiranya saat Lazarus sekarat dan Yesus hadir maka pasti ia tak mati.
Maria amat yakin bahwa kehadiran Yesus di manapun selalu membawa sukacita serta keselamatan bagi orang yang percaya. Sebab itu peristiwa kematian Lazarus sendiri dipakai Yesus guna mewartakan makna Kematian, kebangkitan dan kehidupan kekal. Secara jelas Yesus ingin mewujidkan bahwa kematian itu bukan akhir dari segalanya. Yesus ingin menunjukan bahwa Diri-Nya menjadi jaminan kekal dan kematian itu tak dapat menguasai manusia. Karena Yesus maka Lazarus temukan kembali kehidupan walaupun dia sudah mati. Kematian bukan sesuatu yang menakutkan tapi suatu isyarat untuk hidup yang lebih bermakna di dunia.
Maria dan Marta memang sudah kirim berita sakitnya Lazarus. Yesus tanggapi dengan rasa enteng bahwa sakit itu takan membawa kematian. Kenyataan Lazarus sudah menjadi mayat dalam kubur. Pernyataan kesal Maria memang beralasan. “Tuhan, seandainya Engkau ada di sini, saudaraku tidak akan mati. Sebuah seruan penuh kesal dan kecewa yang mungkin kadang juga menimpah diri atau keluarga kita. Yesus selalu ada dan hadir tapi kita rasakan seperti para rasul ketika sedang berlayar. Sepertinya Yesus tak peduli saat badai hantam perahu mereka karena IA sedang tertidur.
Pengalaman Maria dan Marta yang menghadapi kematian Lazarus sungguh penuh iman. Mereka yakin jika ada Yesus maka pasti Lazarus tak akan mati. Sebab dalam diri Yesus ada kehidupan dan sukacita. Pada-Nya manusia temukan jawaban atas segala persoalan hidup. Kita perlu koreksi diri kita sendiri. Apakah kita sungguh percaya Tuhan atau kemampuan diri kita? Pada Tuhan segala soal jadi beres. Ingat, biar Israel seperti tulang belulang tanpa harapan namun dibangkitkan kembali. Dengan niat & iman seperti Maria dan Marta kita mengakui: ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah yang akan datang ke dalam dunia!!
*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu masa Puasa buat semuanya. Tetap taat untuk menjalankan Prokes. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩
Pastor Paroki Katedral Kupang