Tuhan Tambahkanlah Iman Kami

0
537

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Prย 

Hari Minggu Biasa XXVII, 02 Oktober 2022. Bacaan. Kitab Hab 1: 2-3, 2: 2-4 & 2 Tim 1: 6-8, 13-14 dan Injilย ย Lk 17: 5-10.

Di zaman hidup Tuhan Yesus, para hamba memiliki tanggungjawab atas banyak hal. Mulai dari menyiapkan makanan tuannya sampai kerja di ladang. Seakan-akan pekerjaannya tak pernah habis. Juga seorang hamba tak boleh makan duluan tapi tetap tunggu sampai tuannya selesai makan. Bahkan seorang hamba pun tak perlu terima ucapan terima kasih, walaupun sudah melakukan hal yang istimewa. Ia lakukan pekerjaan apapun entah kecil atau besar, karena memang itulah yang menjadi tugas dan kewajibannya.

Kadang sangat kelewatan perilaku ini maka nabi Habakuk mengeluh tentang soal perhambaan ini yang tambah diperparah lagi dengan situasi sosial politik yang kacau. Ada penindasan, perlakuan jahat serta kelaliman yang merajalela di Yehuda. Katanya: berapa lama lagi ya Tuhan, aku berteriak tapi tak Kaudengar. Aku berseru tapi Kau tidak tolong? Tuhan memjawab bahwa “orang benar akan hidup berkat imannya”. Inilah janji Tuhan bahwa iman itu mengandung kekuatan dasyat. Olehnya beriman berarti mempercayakan diri pada Tuhan Sang Sumber hidup dan menimbah kekuatan dari sumber itu.

Rasul Paulus mengingatkan Timoteus saudaranya agar tak usah malu bersaksi tentang Kristus. Ia berharap agar harta iman yang indah itu dipelihara dengan baik sebagai kekuatan Roh Kudus. Sebab itu ada dua hal penting juga buat kita. *Pertama*, bahwa hanya dengan iman sebesar biji sesawi sajapun, orang sanggup melakukan hal-hal yang menakjubkan. Sebab orang beriman selalu mengandalkan kekuatan Tuhan. *Kedua*, Yesus menasihati para rasul agar mengabdi dengan rendah hati. Tak boleh menghitung jasa apapun terhadap Tuhan. Jika sudah lakukan segalanya yang telah ditugaskan, katakan: kami adalah hamba yang tak berguna. Kami hanya lakukan apa yang harus kami lakukan.

Yesus mengajarkan kita hari ini tentang ketaatan seorang hamba. Semangat dasar seorang hamba Tuhan adalah selalu siap bekerja bila diperlukan. Atau selalu siap sedia untuk melayani. Seorang hamba, pembantu yang baik selalu bersedia mengerjakan tugas apapun yang dikehendaki tuannya. Apakah pekerjaannya itu dihargai dan diberi apresiasi atau tidak, itu tak penting bagi seorang hamba. Apakah nanti dia akan mendapatkan bonus itupun bukan menjadi harapannya. Baginya yang terpenting adalah kesediaan seorang hamba untuk terus menerus melayani Tuhan dan sesama dengan tulus hati, dengan sukacita dan penuh kasih. Itulah nilai utama yang paling penting dan yang dilihat orang dalam hidup.

Soal pelayanan menjadi tuntutan Yesus untuk kita para murid-Nya di zaman kini. Mentalitas dan cara pelayanan kita banyak disoroti karena bertentangan dengan semangat hidup Yesus. Banyak kali kita hanya ingin dilayani tapi enggan melayani. Ada yang mau melayani tapi harus diupah. Banyak kali juga kita lebih pentingkan diri ketimbang orang lain. Padahal Yesus sendiri sudah tunjukan teladan, bagaimana menjadi seorang hamba Tuhan yang selalu siap melayani. Dia lakukan pekerjaannya tanpa sedikitpun mengharapkan upah. Dia melayani sesama semata-mata karena didorong oleh rasa kasih.

Pesan Yesus dalam injil minggu ini mengharapkan kita memiliki jiwa, semangat seorang pelayan, pengabdi yang baik dan total. Untuk itu dibutuhkan sikap kerendahan hati. Juga kesediaan untuk mengutamakan orang lain di atas kepentingan pribadi. Selama rasa ego masih kuat bercokol dalam diri maka sulit kita peduli kepada yang lain. Itu berarti kita harus rela melupakan diri demi terlaksananya kehendak dan karya Tuhan dalam diri kita. Sejauh mana kita implementasikan tugas kita sesuai semangat pelayanan Yesus Sang Guru kita?

Salam *seroja*, sehat rohani jasmani di Hari Minggu buat semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐ŸŒนโœ๏ธ๐ŸŒน๐ŸŽ๐Ÿ›๏ธ๐Ÿ‡๐Ÿ‡๐ŸŒฝ๐ŸŽ‰๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ๐Ÿค๐Ÿค๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?