KUPANG. NTTsatu.com – Pansus DPRD Lembata tentang dugaan Ijazah Palsu Bupati Lembata akan melanjutkan hak angket untuk melengserkan bupati. Pekan depan Pansus akan memangil KPU Lembata.
“Kita sudah jadwalkan, minggu depan kita akan panggil KPU Lembata untuk melakukan klarifikasi dokumen. Kita minta KPU datang karena saat pertama kita hadirkan mereka, KPU mengatakan tidak memiliki dokumen dari Eliazer Yentji Sunur. Namun kemudian, ketika dipanggil Polda NTT mereka membawa dokumen,” kata Ketua Pansus, Petrus Bala Wukan.
Dihubungi di Lewoleba, Jumat, 10 Juni 2016 malam, Bala Wukak mengatakan, KPU Lembata sedang bermain kucing-kucingan dengan Pansus. Pasalnya, saat klarifikasi di Pansus, KPU mengatakan sama sekali tidak ada satu dokumen pun milik Yentji Sunur yang ada di KPU Lembata.
Anehnya lanjut Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lembata ini, ketika dipanggil penyidik Polda beberapa waktu lalu di Kupang, mereka membawa dan menyerahkan dokumen-dukumen milik Yentji Sunur ke Polda NTT.
“Ini artinya KPU Lembata sedang bermain kucing-kucingan dengan Pansus. Kita akan lihat apa kata KPU saat kami panggil nanti,” tegasnya.
Pansus juga kata Bala Wukak sudah melakukan klarifikasi dengan berbagai pihak dan terakhir dengan KPU Lembata yang dijadwalkan pekan depan, Jika sudah selesai, Pansus akan memulai hak angketnya apakah bisa melengserkan Bupati Lembata atau tidak.
“Kita tidak sedang membenci orang, tetapi kta bekerja berdasarkan aturan. Secara politis kita harus ambil sikap, karena Dewan selama ini sama sekali tidak dianggap oleh Bupati Lembata. Undangan demi undangan untuk Paripurna terakhir dengan paripurna khusus tentang laporan hasil kerja Pansus, yang bersangkuta tidak datang,” katanya.
Ketua KPU Lembata, Petrus Payong beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya untuk mengkonfirmasikan rencana Pansus ini, Jumat, 10 Juni 2016 malam tidak berhasil. Telepon selulernya tidak aktif (“/bp)
