Beranda Pendidikan Unwira Gelar Pertemuan dengan LLDIKTI Wilayah XV Untuk Memiliki Profesor 

Unwira Gelar Pertemuan dengan LLDIKTI Wilayah XV Untuk Memiliki Profesor 

0
779

Hadri dalam pertemuan tersebut yakni, pimpinan Unwira dan Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (Yapenkar), serta Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng., bersama tim LLDIKTI Wilayah XV.

Dalam kata pengatarnya, Rektor Unwira P. Dr. Philipus Tule, SVD., menyampaikan, sembari merayakan syukur Pancawindu Unwira, pihaknya punya harapan untuk merealisasikan mimpi dan cita-cita pada satu atau dua tahun ke depan yaitu mendapatkan Profesor atau Guru Besar.

“Memang ada kesan yang menggembirakan tentang Unwira, seperti gedung yang sudah bagus dan megah. Namun, di balik gedung yang sudah bagus dan megah itu, Unwira belum memiliki Profesor atau Guru Besar. Dalam momen wisuda pada tanggal 1 Oktober 2022 yang lalu, Bapak Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng., berharap agar Unwira bisa segera memiliki Profesor atau Guru Besar,” ungkap Pater Philipus.

“Tujuannya jelas ialah supaya Unwira bisa megah secara fisik dan megah juga secara Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, pada hari ini, kita berusaha untuk menyamakan persepsi program akselerasi Guru Besar dan Lektor Kepala di lingkungan Unwira,” jelasnya.

Lebih lanjut Pater Philipus menyebut, kehadiran Kepala LLDIKTI Wilayah XV bersama tim bisa memberikan arahan-arahan langsung yang konkret berdasarkan regulasi dan aturan, serta pengalaman-pengalaman pribadi yang telah dilakukan Prof. Adrianus.

“Saya senang dan bangga dengan Prof. Adrianus yang sudah jadi profesor, walaupun usianya masih sangat muda. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi dosen-dosen muda yang ada di Unwira,” ujar Pater Philipus.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng., menegaskan harapannya agar Unwira segera memiliki Guru Besar. Menurutnya, keberadaan Guru Besar berguna bagi kebaikan sebuah perguruan tinggi.

“Harapan kami ialah Unwira dapat segera menghasilkan ‘produk’, yaitu Profesor atau Guru Besar. Kami akan berusaha memfasilitasi Unwira semaksimal mungkin untuk menghasilkan Guru Besar dan Lektor Kepala. Sebab, Guru Besar dan Lektor Kepala berguna untuk kebaikan Perguruan Tinggi. Paling kurang, ada dosen yang menjadi Guru Besar pada akhir tahun ini. Untuk itu, saya senang karena Unwira memiliki kerja sama yang baik secara internal dalam usaha menggapai dan mendapatkan Profesor atau Guru Besar,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof. Adrianus menuturkan, sejauh ini hanya enam orang dosen yang sudah menjadi Profesor atau Guru Besar dari total jumlah dosen sebesar 3054 berdasarkan Rekapitulasi Data Dosen Perguruan Tinggi Swasta LLDIKTI Wilayah XV yang Sesuai dengan Jabatan Fungsional Data PDDIKTI Per 12 September 2022.

“Artinya, jumlah Profesor atau Guru Besar di Wilayah XV itu hanya sebesar 1%. Maka, target kami ialah bahwa ada dosen yang akan segera mencapai Lektor Kepala dan Profesor dalam waktu dekat. Paling kurang, kita bisa mencapai 2%. Hal itu akan berfaedah untuk meningkatkan mutu Perguruan Tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS),” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Adrianus juga menunjukkan aturan, dasar hukum, prosedur operasional, alur proses penilaian, dan regulasi yang harus dipenuhi untuk bisa mencapai gelar Lektor Kepala dan Profesor atau Guru Besar. Dirinya juga menyerahkan secara resmi Surat Keputusan Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan kepada Rektor Unwira, P. Dr. Philipus Tule, SVD.

“Harapannya, sebelum dua tahun, Prodi Teknologi Pangan itu sudah diakreditasi,” tandas Prof. Adrianus. (Siaran Pers Unwira/bp)

Komentar ANDA?