BORONG, NTTSatu.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur siap menggunakan Lapangan Lehong (Natas Lehong) yang diberada di tengah lingkaran Kompleks Perkantor di Lehong Desa Gurung Kecamatan Borong untuk merayakan Apel HUT RI-71.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Banefasius Sai kepada NTTsatu.com di Borong, Selasa, 16 Agustus 2106 mengaku lokasi Natas Lehong sudah disiapkan, Dia bersama Wakil Bupati Manggarai Timur Agas Andreas sudah memantau lokasi yang akan dijadikan Lapangan Upacara Bendera Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI-71).
Pemantauan dimaksud untuk melihat secara langsung persiapan-persiapan baik tempat upacara, pengecekan semua peralatan dan penataan tempat bagi peserta yang mengikuti Apel terdiri Unsur PNS, Para Guru dan siswa se kota borong.
Mantan Kasat Pol PP tersebut mengungkapkan Natas Lehong saat ini sementara penataan dan Apel HUT RI -71 merupakan apel perdana penggunaan lokasi tersebut sejak Lehong dijadikan tempat Kompleks Perkantoran resmi Pemkab Matim. Selama ini kata Sai, kegiataan Apel hari besar seperti HUT RI, 2 Mei, apel kenegaaran lain dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Borong, Lapangan SMAK Pancasila yang berada di Kota Borong sementara di Natas Lehong belum pernah.
Dia mengatakan untuk apel hari bagi PNS yang bekerja dilingkup pemerintah di Lehong selama ini apelnya di halaman Kantor Bupati, tetapi tahun ini Apel HUT RI dilaksanakan di Natas Lehong. Harapan pelaksaan berjalan dengan aman dan lancar, pelaksanaan apel sendiri di mulai pukul 07.00.
Sementara Sekertaris dinas PU Matim Yoseph Marto mengatakan, luas lingkaran Natas Lehong 1 hektare. Pengerjaan penataan natas dilakukan secara swakelola dengan menelan anggaran Rp 100 juta. Jika dikerjakan oleh kontraktor, diperkirakan menelan anggaran sekira Rp 2 miliar. Pemerintah melihat jika dilakukan secara swakelola yang ada bisa menghemat anggaran karena alat berat berasal dari dinas PU.
Marto mengatakan lokasi Natas Lehong terus diratakan menggunakan alat gilas supaya bisa digunakan untuk kegiatan Apel HUT RI-71, harapan pada hari pelaksaan upacara berjalan sesuai rencana di lokasi Natas Lehong
Sebelumnya Rabu (15/6) pemerintah melakukan ritual adat di Natas Lehong yang dihadiri Bupati Matim, Yoseph Tote, Wakil Bupati, Agas Andreas, Ketua DPRD, Lucius Modo, Wakil Ketua DPRD, Filfridus Jiman, Kadis PU, Petrus Katas, Asisten III, Fansi Jahang, Staf Ahli Bupati, Jhon Subur, Kasat Pol PP, Frans P. Sinta, Sekertaris Dinas PU, Yos Marto, Kabag Umum dan sejumlah operator alat berat. Hadir juga salah satu tokoh adat sekaligus juru bicara, Kanis Karjon.
Dalam ritual itu seekor ayam jantan digunakan sebagai simbol penghargaan dan penghormatan kepada leluhur. Seterusnya ayam itu dipotong dan darahnya dibiarkan tetes di tiang pusat lingkaran dan sejumlah alat berat. Bagian dalam ayam dibakar dan dicampur dengan nasi sebagai sesajian kepada leluhur.
Pada kesempatan Itu Bupati Matim, Yoseph Tote mengatakan ritual yang dilaksanakan salah satu budaya atau kebiasaan yang perlu dilakukan oleh orang Manggarai. Karena Natas Lehong terhitung baru dan mau digusur untuk penataan lebih bagus, maka perlu meminta leluhur yang ada untuk tidak kaget dan bertanya terkait kegiatan yang dilaksanakan.
Dalam istilah orang Manggarai ‘neka manga babang agu bentang’. Kalau mereka ada di lokasi, maka diminta secara baik-baik, untuk bisa pindah atau hesing. Sekaligus meminta leluhur untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan. (mus)