Usir Penangkap Ikan Pemakai Bom, Nelayan Sumba Diancam Diledakkan

0
343
Foto: Penangkapan ikan menggunakan bom (ist)

NTTsatu.com. Sumba Timur – Sejumlah nelayan di Desa Wangu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diancam bom oleh nelayan-nelayan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sedang menangkap ikan di perairan sekitarnya. Ancaman itu dilayangkan saat nelayan Wangu hendak mengusir mereka.

“Kemarin ada sekitar tujuh kapal besar dari NTB sempat masuk ke perairan Sumba Timur untuk membom ikan, tetapi saat kami hendak mengusirnya justru kami diancam akan dibom juga,” kata Ketua Kelompok Nelayan Desa Wangu,  Bara Karewali, Minggu (27/11).

Dia mengatakan kejadian yang sama terjadi pada beberapa minggu yang lalu, yang mana saat itu ada sekitar delapan kapal berukuran 10 GT melingkar di perairan Tanjung Sasar untuk membom ikan.

Akibat dari perbuatan nelayan-nelayan tidak bertanggung jawab tersebut, sejumlah ikan dan terumbu karang di perairan Tanjung Sasar hancur sehingga hasil tangkapan nelayan Sumba jadi berkurang.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, terpaksa kami hanya melaporkan kepada pihak kepolisian, tetapi saat dilaporkan masalah itu, selalu ada saja alasan dari pihak kepolisian bahwa tidak ada kapal patroli,” tambahnya.

Menurut Bara, nelayan-nelayan di Sumba Timur sendiri khususnya di wilayah Desa Wangu sudah resah sejak Agustus lalu dengan perbuatan dari nelayan-nelayan tidak bertanggung jawab itu.

Bara mengaku, pihaknya sendiri sudah pernah mengirimkan surat pengaduan tersebut sejak Agustus lalu kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, namun hingga kini belum ada respon.

Isi surat yang ditujukan kepada Menteri Susi itu adalah selain pengaduan soal maraknya aksi pengeboman ikan, tetapi juga mengeluhkan kurang tanggapnya TNI AL, Polisi Air, serta Pemda setempat soal kasus pengeboman ikan tersebut.

“Mereka selalu beralasan bahwa tidak memiliki kapal untuk mengejar, padahal seharusnya bisa kalau mau gunakan kapal nelayan,” tambahnya.

Dia juga curiga ada mata-mata di darat yang selalu memantau jika terjadi pengejaran, sehingga kadang kalau terjadi pengejaran sesampainya di lokasi para nelayan tersebut justru melarikan diri.

Oleh karena itu, Bara yang mengakui nelayan di Sumba Timur meminta Menteri Susi untuk datang ke NTT dan kembali berdialog dengan nelayan daerah itu agar maraknya kasus pengeboman ikan ini dapat segera bisa diatasi. (merdeka.com)

Komentar ANDA?