Victory-Joss Menaruh Hormat Pada Pahlawan Lokal Julian Hendrik

0
707
Foto: Victory-Joss diterima secara adat dan dikenakan pakaian adat Sabu, Keduanya diberi nama baru, yakni Ma Pi dan Ma Nabi

NTTsatu.com – SABU RAIJUA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Lasikodat dan Yoseph Nae Soi menaru hormat kepada para pahlawan lokal seperti Julian Hendrik. Ketika tiga di Sabu, Minggu, 04 Maret 2018, mereka menyempatkan diri nyekar ke makam pahlawan perintis kemerdekaan, Julian Hendrik di Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua.

Victory-Joss berada di Sabu Raijua dalam rangka kampanye di sona III yang meliputi Sabu Raijua, Rote Ndao dan daratanj pulau Sumba.

Julian Hendrik yang memiliki nama asli Ludji He adalah putra asli Kabupaten Sabu Raijua. Dia adalah inisiator dalam perebutan kapal perang Belanda, Kapal Tujuh (De Zeven Provincien) tahun 1933.  Pemberontakan di atas kapal tersebut juga menewaskan Martjin Paradja putra kelahiran Mesara, Sabu Raijua. Martjin tewas terkena bom di geladak kapal dalam pelayaran ke Surabaya. Martjin dimakamkan di TMP Kalibata sementara Julian Hendrik meninggal di kampung halaman sendiri. Julian diberi gelar pahlawan perintis kemerdekaan oleh Presiden Soekarno.

Epaferditus ludji He salah satu kerabat dekat Julian Hendrik pada kesempatan tersebut mengungkapkan rasa haru dan bahagia dimana  ada calon pemimpin NTT yang sudah datang ke makam orang yang mereka banggakan. Dia juga menitipkan pesan agar jika paket Victory-Joss memimpin NTT maka sarana dan prasarana sepertu listrik, air dan jalan bisa di perhatian.

“Kami merasa bangga dan terharu sebab calon pemimpin NTT bisa mengunjungi makam orang yang kami banggakan. Kami juga menitip pesan agar bapak berdua biaa memperhatikan kondisi kami di kampung jni yang jauh dari listrik dan air serta jalan yang rusak,” harap Epaferditus.

Yoseph Nae Soi pada kesempatan itu mengatakan, dirinya bersama Viktor Laiskodat sudah berkomitmen untuk tidak melupakan jasa para pendahulu yang telah berjasa membangun Nusa dan Bangsa.

Disetiap wilayah yang dikunjungi, Yoseph mengaku mereka selalu menyempatkan diri untuk nyekar dan memberi hormat kepada setiap orang yang dianggap memiliki peran penting dalam membangun sebuah wilayah.

Selain nyekar ke makan Julian Hendri keduanya

juga melakukan blusukan ke pasar Nataga. Mereka ingin tahu langsung dari para pedagang tentang harga berbagai komoditi maupun sembako serta dari mana asal barang atau komoditi yang dijual pedagang. Keduanya nampak akrab dengan para pedagang  yang terheran dengan kehadiran pasangan calon gubernur dan wakil ghbernur NTT itu.

“Kita bulusukan ke pasar untuk kita mencari tahu harga komoditi tertentu dan dari mana asalnya. Kenapa kita perlu tahu supaya kita bisa mengantisipasi harga suatu komoditi jika terjadi lonjakan harga. Misalnya di Sabu pinangnya dibawa dari Bima, tapi bawang merah berasal dari Sabu sendiri. Ini perlu kita ketahui sehingga jika rakyat memberi kita kepercayaan maka kita sudah tahu seperti apa kondisi di lapangan,” kata Viktor.

Foto: Di Sabu, selain nyekar ke makan Pahlawan Lokas Sabu, Julian Hendrik mereka juga blusukan ke pasar menemui dan berdialog dengan para penjual di pasar Nataga

 

Ma Pi dan Ma Nabi

Ketika sampai di Sabu Viktor dan Yoseph dinibatkan dengan nama baru. Viktor dinobatkan ndengan nama Ma Pi dan Yoseph dengan nama Ma Nabi. Pemberian nama tersebut sebagai tanda penerimaan bagi orang baru yang menginjakkan kaki di wilayah tersebut.

Pemberian nama ini dilakukan di depan pusara Pahlawan Perintis kemerdekaan asal Sabu Raijua, Julian Hendrik di Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua.

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Sabu Raijua yang juga Plt. Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke meminta masyarakat setempat untuk memberi nama kepada Viktor Laisksodat dan Josef Nae Soi. Atas hasil rembukan masyarakat, maka Viktor Laiskodat diberi nama Ma Pi sementara Pak Josef Nae Soi diberi nama Ma Nabi. Nama itu menjadi nama kesayangan yang akan dipanggil dalam keseharian mereka.

“Sebagai orang yang baru pertama datang ke Sabu Raijua maka secara adat akan diberi nama Sabu sebagai tanda penerimaan dan rasa hormat dari masyarakat disini. Nama yang diberikan mengandung makna yang dalam dan sekaligus menjadi doa bagi pak Viktor dan Pak Josef,” kata Nikodemus Rihi Heke.

Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi mengucapkan terimakasih kepada masyarakat di Sabu Raijua yang telah memberikan nama Sabu kepada mereka.

“Kami ucapkan terimakasih atas nama yang diberikan kepada kami dan kami merasa sebagai saudara dari semua orang sabu,” kata Viktor Laiskodat. (tim media)

Komentar ANDA?