Viktor Laiskodat: Jangan Biarkan Lahan itu Tidur

0
434
Foto: Cagub NTT, Viktor Laiskodat ketika mengunjungi masyarakat kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang

NTTsatu.com – KUPANG –  Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat menyatakan, lahan-lahan tidur yang selama ini dibiarkan tertidur harus diolah dengan baik agar bisa memberikan penghasilan bagi warga. Pemerintah harus memberikan perhatian pada pengolahan lahan tidur yang selama ditelantarkan begitu saja.

Penegasan itu disampaikannya ketika menemui warga di wilayah selatan Kabupaten Kupang, khususnya Kecamatan Taebenu. Di hadapan warga delapan desa di wilayah Kecamatan Taebenu, Viktor memastikan akan fokus pada pengolahan lahan tidur, dengan menyiapkan 500 alat berat agar rakyat di Pulau Timor termasuk warga Taebenu di Kabupaten Kupang, bisa bangkit dengan pertanian.

“Tidak ada lahan tidur, yang ada adalah otak manusia (pemimpin) yang tidur. Sinar matahari kita sangat cukup untuk pertanian. Karena itu, kita akan olah lahan tidur. Seluruh tanah/lahan tidur akan kita olah, kita akan siapkan traktor besar khusus untuk tanah kering. Kita harus bangkit dengan pertanian,” tegas Cagub Viktor dalam kampanye di Desa Kuaklalo, Selasa (5/6).

Viktor menegaskan, memilih dirinya sebagai gubernur adalah untuk bekerja bagi kebangkitan dan kesejahteraan rakyat NTT. “Pilih saya untuk kerja. Saya tidak butuh jabatan gubernur itu. Saya juga tidak bangga jadi gubernur tapi saya bangga dengan jabatan gubernur ini untuk mengangkat harkat dan martabat NTT dari segala keterpurukan,” tandas mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini.

Ia juga mengajak warga Taebenu untuk bersama merajut mimpi dan harapan besar untuk membawa perubahan bagi NTT dari segala keterbelakangan yang selama ini diderita.

“NTT masih berada di bawah dasar, karena itu mari kita terlibat bersama untuk bertanggung jawab merubah semua ini. Ini tantangan kita dan mari kita bangkit untuk melihat masa depan NTT dengan konsep kepemimpinan yang berani, jujur, bersih, pintar dan peduli. Mari kita bangkit pada 27 Juni 2018 untuk kesejahteraan NTT,” tegas Viktor.

Ia menambahkan, jika rakyat NTT mempercayakan Victory-Joss memimpin NTT, maka gubernur harus berjalan dari desa ke desa untuk menggelorakan spirit kebangkitan. “Saya akan keluar masuk semua desa untuk melihat rakyat pu susah baru bangun. Bukan kerja berdasarkan laporan bawahan. Gubernur harus memimpin gerakan perubahan dari desa,” kata Viktor, dan mengingatkan warga untuk tidak memilih pemimpin karena sentimen suku dan agama.

 

Menangkan Vicgory-Joss di Taebenu

 

Sebelumnya, tokoh masyarakat Taebenu, Yeremias Sutai, ketika menyampaikan suara hati

warga meyakinkan bahwa Taebenu bakal memenangkan Victory-Joss pada 27 Juni 2018.

“Kami mau figur putra daerah terbaik untuk NTT. Kami bersukacita bapa Viktor mau datang melihat kami. Karena itu, pilihan kami seluruh warga Taebenu hanya Victory-Joss. Tidak ada pilihan lain. Kalau NTT mau maju harus bersama Victory-Joss. Jadi pada 27 Juni nanti, kami pasti menangkan Victory-Joss agar NTT bisa bangkit dan sejahtera. Kami semua di Taebebu dan beberapa suku yang ada, siap memenangkan Victory-Joss,” kata Yeremias Sutai.

Ia mengatakan, Bapa Viktor sudah siapkan diri dengan matang untuk kembali memimpin NTT. “Kami bangga bahwa ada putra daerah yang mau bertanggung jawab untuk melayani rakyat NTT. Kami baru pertama kali bertemu pak Viktor tapi kami pastikan Taebenu menangkan Victory-Joss. Kami doakan agar rakyat NTT dengan sadar memilih figur yang tepat dan mau bekerja dengan hati,” tegas Yeremias disambut tepuk tangan massa yang hadir.

Ia juga berharap, jika Victory-Joss menang maka jangan lupa memperhatikan wilayah Taebenu, yang selama ini tenggelam dalam segala persoalan hidup, baik di bidang pendidikan, infrastruktur dan problem sosial lainnya.

Kampanye itu juga menghadirkan jurkam antara lain, Prof Daniel Kameo, Sekretaris Golkar NTT, Inche Sayuna, dan Sarah Lery Mboeik.

Sebelum memulai kampanye, Cagub Viktor bersama Sahabat Victory-Joss di Taebenu, menanam pohon sebagai bagian dari memperingati Hari Lingkungan sedunia. “Ada 27 pohon yang kita tanam, dan ini menjadi simbol kebangkitan NTT pada 27 Juni 2018,” kata Lery Mboeik. (tim media)

Komentar ANDA?