NTTsatu.com – LEWOLEBA – Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langodai mengingatkan segenap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata untuk tidak mengadu domba dirinya dengan Bupati Eliyaser Yentji Sunur.
“Semua pimpinan OPD saya minta untuk fokus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk menyelesaikan semua tugas agar bisa selesai tepat waktu,” kata Wabup Thomas Ola Langoday.
Penegasan itu disampaikannya di hadapan seluruh pimpinan OPD, para sekretaris dinas/badan dan kantor, para kepala bagian, dan para camat saat rapat koordinasi di aula kantor Bupati Lrmbata, Senin (11/9) yang dihadiri pula Bupati Eliyaser Yentji Sunur.
“Selama Bupati ada di sini jangan coba-coba mengadu domba. Ini kita ke Pak Wakil untuk minta kebijakan tidak akan,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Langodai, bupati sudah tegas mengatakan persoalan politik sudah selesai untuk itu dia mengajak semua untuk bersama-sama berkomitmen membangun Lembata. Sehingga, ketika pensiun nanti ada tanda mata untuk daerah dan anak cucu.
“Jangan tinggalkan masalah untuk anak cucu kita. Semua harus fokus. Kalupun ada mutasi November, Desember atau besok itu dinamika. Kami tidak perhitungkan siapa yang dulu dukung dan tidak karena mau pilih siapa lagi karena kita terbatas,” tegas Langodai.
Untuk itu, dia mengingatkan segenap pimpinan OPD untuk tak lagi menunda pekerjaan karena jika terlambat maka akan menyengsarakan masyarakat Lembata.
Ia juga mengingatkan para pimpinan OPD untuk tak menguasai seluruh perjalanan dinas tetapi hendaknya dibagi-bagikan pula dengan staf. “Jangan hanya untuk antar dokumen ke luar daerah saja harus kepala dinas yang antar. Kasih staf yang pergi sehingga mereka juga bisa menikmati perjalanan dinas itu,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur mengingatkan soal disiplin karena pada rapat itu kurang lebih 14 pimpinan OPD datang terlambat dan tak diizinkan masuk dan baru diperbolekañ masuk di tengah rapat.
Menurutnya, akan lebih baik jika semua pimpinan OPD dan peserta rapat lebih dahulu hadir baru bupati dan wakil bupati masuk.
“Lebih baik kalau semua sudah hadir baru saya dan Pak Wakil hadir. Jangan terlambat. Kalau bupati dan wakil terlambat tidak apa yang penting semua sudah hadir baru kami masuk,” kata Sunur.
Ia juga meminta agar program dan kegiatan yang tak mungkin dapat dilaksanakan agar dijadwalkan ulang. Terkecuali program dan kegiatan yang wajib dilaksanakan. (rin)