Wakil Wali Kota Kupang Pantau Pelaksanaan Vaksinasi di 3 Puskesmas

0
1187

Tiga Puskesmas yang dikunjungi antara lain Puskesmas Oepoi, Puskesmas Sikumana dan Puskemas Bakunase. Turut hadir Komandan Kodim 1604/Kupang, Kolonel Arh. Abraham Kalelo, S.Sos., Kasi Intel Kejari Kota Kupang, Noven Bulan, SH., Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Maxi Jemy Deerens Didok, S. Pd., M. Si, serta para Camat, Lurah dan Kepala Puskesmas setempat.

Dalam pantauannya di Puskesmas Oepoi yang pertama kali dikunjungi, data yang diperoleh untuk Vaksin Covid 19 jenis Sinovac dosis 1 total penerima berjumlah 3.266 orang dan dosis 2 berjumlah 1.912 orang. Sedangkan untuk Vaksin jenis Astra Zeneca dosis 1 total penerima berjumlah 483 orang dan dosis 2 berjumlah 260 orang yang tersebar di 4 kelurahan, antara lain; Oebufu, Liliba, Kayu Putih dan Tuak Daun Merah. Menurut Pelaksana Harian Kepala Puskesmas Oepoi, dr. Hani ada kesenjangan antara vaksin dosis pertama dan dosis kedua dikarenakan masih ada masyarakat yang belum mau vaksin dosis 2.

 Selanjutnya pada Puskesmas Sikumana dalam pengamatan Wawali, proses pendataan alur informasi tercatat secara baik pada papan informasi. Tiap kelurahan diberikan informasi mengenai jumlah penerima vaksin dan data terus diperbarui tiap harinya. Sesuai data yang diperoleh sasaran penerima vaksin di atas 18 tahun berjumlah 46.108 orang dengan rincian 7.056 orang sudah divaksin dan 39.052 orang yang belum divaksin. Artinya masih sekitar 82% masyarakat di 6 kelurahan yang masuk pelayanan Puskesmas Sikumana yang belum di vaksin antara lain; Sikumana, Naikolan, Oepura, Kolhua, Belo dan Fatukoa.
Kemudian untuk Puskesmas Bakunase target penerima vaksin berjumlah 39.880 orang yang berusia di atas 18 tahun yang tersebar di kelurahan se-Kecamatan Kota Raja. Pada Puskesmas Bakunase total pelayanan vaksin jenis Sinovac berjumlah 12.586 dosis dan jenis Astra Zeneca berjumlah 1.330 dosis dengan sisa stok vaksin berjumlah 34 vial. Untuk pelayanan vaksin jenis Sinovac dosis 2 masih membutuhkan sekitar 160 vial.
Dalam pelayanan masih ditemukan beberapa kendala antara lain, masyarakat yang menerima vaksin tidak berdasarkan wilayah domisili sehingga puskesmas tidak dapat mengetahui secara pasti berapa jumlah warga di wilayah pelayanan yang sudah menerima vaksinasi sehingga puskesmas mengalami kesulitan menghitung jumlah kebutuhan vaksin khususnya untuk dosis ke 2.
Selain itu keterbatasan jumlah vaksinator yang terlatih juga menjadi kendala, mengantisipasi apabila ada tenaga vaksinator yang terkonfirmasi positif covid 19 maupun sakit. Kendala lainnya menurut pengamatan puskesmas, masyarakat yang tidak patuh pada aturan yang berlaku, misalnya tetap ke faskes atau ke puskesmas untuk meminta pelayanan vaksin namun memberi informasi yang tidak benar padahal yang bersangkutan sedang menunggu hasil tes Swab/PCR.
Wawali menjelaskan kepada tiap puskesmas agar mengolah data vaksinasi secara baik dan ditampilkan kepada masyarakat. “Pendataan dilakukan secara komputerisasi maupun manual agar tidak ada masyarakat yang terlewatkan sebagai penerima vaksin. Diharapkan koordinasi yang baik antara puskesmas, kelurahan/ kecamatan dengan Dinkes untuk mendata setiap warganya,” imbau Wawali.
“Saya nanti akan buat zoom meeting untuk semua Puskesmas di Kota Kupang yang dikunjungi, akan ditentukan puskesmas mana yang mempresentasikan tentang keberhasilannya dalam pelayanan dan upaya mempercepat program vaksinasi agar menjadi contoh bagi puskesmas lain,” ungkap Wawali.
Di akhir kunjungannya, Wawali mengapresiasi pelayanan vaksin yang telah dilakukan dengan baik dan berjalan lancar dengan jumlah target per hari yang tidak menimbulkan kerumunan dan antrean masyarakat.  (*/gan)

Komentar ANDA?