Warga Desa Perbatasan Minta Bantuan Bak Penampung Air

0
397

KEFAMENANU. NTTsatu.com – Puncak musim kemarau sangat dirasakan ribuan warga desa perbatasan di kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur dengan Negara Timor Leste.

Ketersediaan air bersih semakin menipis akibatnya warga yang tinggal di desa Buk perbatasan Timor Leste pasrah. Beruntung masih ada pihak peduli lainnya, yakni Kodim 1618 TTU yang masih terus mendistribusikan air bersih dengan menggunakan dua unit tangki bantuan presiden.

Warga yang sudah enam bulan tidak merasakan air bersih tersebut, berharap pemerintah dapat memberi bantuan bak penampung sebab warga sebelumnya hanya berharap memasak dan mandi dari tetesan air hujan yang ditampung.

Ketersediaan air bersih untuk minum dan mandi yang terus menipis membuat warga desa Buk kecamatan Bikomi Tengah kabupaten Timor Tengah Utara, NTT mengaku tak mandi secara teratur sejak enam bulan ini. Pasalnya air untuk minum saja mereka terpaksa harus menempuh jalan sepanjang 5 kilometer menuju sungai di perbatasan dekat distrik Oecusse – Timor Leste.

Warga yang mendapat bantuan air bersih dua tangki sebanyak 10 ribu liter dari Kodim 1618 TTU ini berbondong-bondong membawa peralatan penampung air seperti ember dan jeriken untuk bisa menadah air demi kebutuhan minum dan mandi.

Sebanyak 218 kepala keluarga yang mendiami desa ini sebelumnya hanya berharap pada tetesan air hujan bahkan warga membuat bak penampung seadanya untuk menampung air hujan yang dapat digunakan untuk minum dan mandi hingga musim panas berakhir setiap tahunnya.

Komandan Kodim 1618 TTU,  Letkol Arm Dodi Diantoro mengatakan bantuan kemanusiaan berupa air bersih ini untuk membantu meringankan beban masyarakat di daerah perbatasan yang belum merasakan bantuan air bersih dari pihak manapun.

“Distribusi air bersih ini kami lakukan sebagai upaya membantu meringankan beban masyarakat di daerah perbatasan yang belum pernah mendapat bantuan air bersih. Kami akan bagi merata ke seluruh desa di kabupaten TTU yang merupakan wilayah kerja Kodim 1618 / TTU”, janji Letkol Arm Dodi Diantoro.

Seorang ibu rumah tangga desa Buk, Antonia Ana Kolfinis mengatakan sangat berharap bantuan dari pemerintah pusat untuk membantu meringankan beban mereka dalam mengatasi persoalan krisis air bersih dengan cara membangun tempat penampung air umum permanen.

“Kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah pusat untuk bisa membangun bak penampung air permanen bagi masyarakat di desa ini, sebab setiap tahun kami selalu mengalami kesulitan yang sama. Dengan adanya bak penampung air permanen dengan ukuran yang besar, maka bantuan air yang datang akan tertampung’, kata Antonia penuh harap (jud)

======

Foto: Warga Desa Buk yang harus berjuang mendapatkan air bersih

Komentar ANDA?