Warga Indonesia di Australia Tidak Terganggu Kasus Bali Nine

0
719

KUPANG. NTTsatu- Kasus penyelundupan narkotika yang melibatkan dua orang asal Australia yang lebih dikenal dengan sebutan “Bali Nine”, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, tidak terlalu mengganggu kehiduan warga Indonesia yang kini berdomisili di Australia.

Warga Indonesia asal Lembata yang kini tinggal di Melbourne, Justin L. Wejak yang dihubungi melalui jaringan komunikasi internet, Selasa, l0 Maret 20l5 mengatakan, mereka di Melbourne aman-aman saja.

“Memang ada satu dua kasus kecil di mana orang Indonesi disini “dicacimaki” sedikit terkait Duo Bali Nine, tapi saya kira itu hal lumrah, dan bisa dimaklumi,” katanya.

Justin menjelaskan, ketika mencuatnya kasus Bali Nine itu, ada banyak sekali komentar terkait masalah itu. Ada komentar yang pro dan ada yang kontra. Meski demikian, ada yang memahami kalau negara Indonesia memiliki hukum yang mengatur tentang masalah narkoba tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan Ferry Jublna Caton Messakh yang saat ini berdomisili di Darwin, Australia Utara. Wanita asal Rote yang bersuami warga Australia itu mengatakan, kasus Bali Nine memang berdampak bagi warga asal Indonesia di

Darwin. Hubungan antara mereka terganggu sejak mencuatnya kasus tersebut.

“Masalah besar di sini bung. Termasuk teman dekat maupun tetangga tidak mau tegur kami dari Indonesia gara-gara kasus itu. Tapi kami maklum saja dengan kondisi seperti ini,” tulis Jublina melalau jaringan komunikasi internet.

Untuk dketauhi, dua terpidana mati kasus penyelundupan narkotika asal Australia yang lebih dikenal dengan sebutan “Bali Nine”, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, kini sudah berada di Pulau Nusakambangan menunggu eksekusi hukuman mati. Belum diketahui pasti, kapan mereka akan dieksekusi mati.

Keduanya sudah dipidahkan dari Denpasar, Bali ke Lapas Kerobokan, Nusa Kambangan. Di tempat ini sambil menunggu kepastian waktu eksekusi, mereka menghabiskan hari terakhir di Kerobokan bersama keluarga dan teman-teman mereka.

Chan ketika dipindahkan dari Bali ke Nusa Kambangan dia hanya membawa sebuah Alkitab yang selalu dibacanya selama menjalani hukuman, sedangkan Sukumaran membawa beberapa pensil dan buku gambar. (bop)

Komentar ANDA?