Warga Lamagute dan Waimatan Masih Tetap Tidur di Tenda Darurat

0
341
Foto: Para pengungsi yang sedang dievakuasi dari desa menuju kota Lewoleba

NTTsatu.com – LEWOLEBA – Meskipun sudah kembali ke kampung halamannya, warga desa Lamagute dan Waimatan Kecamatan Ile Ape, Lembata Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban gempa dan ancaman erupsi Ile Lewotolok belum berani tinggal dalam rumah mereka sendiri. Mereka masih tinggal di tenda darurat di halaman rumah mereka menyusul masih adanya gempa bumi.

Kepala Desa Lamagute Andreas Koli dan Kepala Desa Waimatan Onisimus Sili Betekeneng yang dihubungi terpisah, Selasa, 31 Oktober 2017 menjelaskan, warga Desa Lamagute dan Waimatan, Lembata, Nusa Tenggara Timur telah dipulangkan sejak Jumat (27/10) lalu. Namun, hingga saat ini mereka trauma masih dengan gempa bumi. Ketika malam hari tiba, mereka memutuskan untuk tidur di tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di desa mereka dan belum berani tinggal di dalam rumah mereka.

Kades Waimatan Onisimus Betekeneng mengatakan, tak ada lagi gempa sejak warganya tiba di kampung halaman pada Jumat siang hingga saat ini. Hanya terdengar suara gemuruh seperti guntur. Warga sudah mulai merasa aman namun selalu waspada.

Di siang hari warga sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Namun, karena khawatir, mereka tidur di tenda yang dibangun di halaman SMP Satu Atap Hamahena Desa Waimatan.

Ia mengaku meski sudah beraktivitas seperti biasa namun warga belum bisa menggarap kebun. Sehingga, warga masih tetap mengharapkan bantuan dan perhatian dari pemerintah mengingat mereka juga masih berstatus pengungsi.

“Waktu kami pulang pemerintah datang antar bantuan dan sudah bagikan ke masyarakat. Sekarang belum aktivitas normal. Warga masih trauma. Guntur saja mereka lari,” kata Betekeneng.

Betekeneng  juga berharap agar rencana pemerintah merelokasi warga Waimatan dapat dulakukan secepatnya agar warga bisa beraktivitas mencari hidup di lokasi baru tersebut.

Dia menjelaskan, material longsong sudah mulai diberishkan namun belum selesai. Saat ini eksafator masih berada di Waimatan dan akan melanjutkan pembersihan material di Lamagute dati arah timur.

Sementara Kades Lamagute Andreas Koli mengatakan, walau relatif aman, tetapi pada malam hari ada sebagian warga yang tidur di tenda penampungan. Sedangkan sebagian warga ada yang sudah mulai kembali dan tidur di rumah masing-masing.

Ia meminta pemerintah tetap mengawal bantuan untuk warga di desanya karena sampai saat ini mereka masih berstatus pengungsi karena belum direlokasi dan belum kembali beraktivitas seperti biasa untuk mencukupi kebutuhan hidup.
“Jadi kami minta kalau bisa relokasi dipercepat supaya warga bisa beraktivitas berkebun di tempat baru,” kata Koli.

Menurutnya sampai saat ini masih ada material longsong di badan jalan. Pembersihan hanya dilakukan pada Jumat lalu saat warga pulang.

“Setelah itu alat berat sudah dibawa kembali. Tak dilanjutkannya pembersihan karena alasan ada retakan di jalan yang cukup parah,” ujarnya. (*/rin)

Komentar ANDA?