RUTENG. NTTSatu.com – Komunitas Wela Nai yang adalah salah satu komunitas seni di Kota Ruteng menyambut HUT RI ke 71 dengan kegiatan membangkitkan semangat tunas muda generasi seniman Manggarai dengan kegiatan aneka kegiatan.
Kegiatan itu antara lain, festival lukis dengan menggunakan bahan tepung kopi asli Manggarai Rabu (24/8) hingga pembacaan seribu puisi tentang kopi dari Manggarai Raya, penampilan seni tari tradisional, tari modern, teater, paduan suara, dan hiburan seni lainya. Kegiatan ini melibatkan ratusan anak-anak ,remaja dan pemuda di Manggarai
Wela Nai merupakan bahasa Manggarai ,Wela artinya bunga dan Nai adalah hati. Artinya, komunitas seni dengan hati penuh berbunga-bunga mewartakan dan membangun seni di Manggarai Raya tercinta ini.
Pengurus Komunitas Seni melibatkan seniman dari berbagai bidang mulai dari seni rupa, sastra, tari, suara dan seni lain bahkan beberapa jurnalis tergabung dalam komunitas Wela Nai.
Meskipun kegiatan dari komunitas berusia seumuran anak jagung dilaksanakan sekaligus dengan pameran pembangunan di Kota Ruteng ibu kota Manggarai. Kehadiran kegiatan mereka meramaikan suasana pameran yang akan berlangsung dua minggu.
Festival seni melukis dengan menggunakan tepung kopi pada Rabu (24/8), ratusan anak-anak hingga pemuda berlomba-lomba melukis dengan menggunakan ampas tepung kopi Manggarai, dengan senang ria gembira para tunas muda seniman rupa ini mengepresikan imaginasi mereka dengan menggunakan tepung kopi. Ampas tepung kopi disediakan panitia ludes direbut seniman muda yang mau melukis di lapangan Motang Rua.
“Selama ini saya hanya menggambar di rumah sehingga yang menikmati lukisan karya saya hanya keluarga. Kali ini saya bangga lukisan saya dipertontonkan bagi pengunjung.” kata Marko Sanggkur seorang remaja peserta lomba.
Untuk menghargai karya Tunas muda ini, komunitas wela nai pun memajangkan ratusan lukisan mereka tentang kopi, kota Ruteng, pahlawan Motang Rua, dan lukisan lain di panggung utama pameran pembangunan di Kota Ruteng pada Jumat (26/8) sekaligus pembacaan 1000 puisi dan pagelaran seni.
“Lukisan-lukisan mereka indah mempercantik suasana malam pameran.” kata Otwing Wisang penanggung jawab Komunitas wela Nai sekaligus seniman rupa di Manggarai
Demikian pula pada pementasan 1000 puisi kopi dan pementasan atraksi seni tari tradisonal ,tari modern, vokal grup dan atrkasi lainya yang melibatkan ratusan tunas muda dari sekolah di Ruteng dan pementasan grub band dari labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat menghangatkan kota dingin Ruteng dan menghibur ribuan masyarakat yang haus akan hiburan dari para seniman.
“Anak muda sangat antusias mengikuti kegiatan melukis. Baca puisi. Pagelaran seni seperti ini mestinya menjadi rutinitas di kota Ruteng,” harap Helena R. Fernandez Pembina Seni Tari Tradisional dari SMK St Petrus Ruteng. (mus)