WHO: Kopi Tidak Sebabkan Kanker, Namun Ada Syaratnya

0
322
Ilustrasi secangkir kopi

NTTsatu.com – Belakangan banyak sekali perbincangan tentang bahaya dari kopi serta teh, yang belakangan disebut-sebut sebagai penyebab kanker.

Namun hal ini segera dibantah oleh Organisasi Kesehatan dunia yang berada di bawah naungan PBB, WHO. Padahal Salah satu agensi kanker yang ada di bawah naungan WHO, yakni The International Agency for Research on Cancer atau (IARC), juga menyetujui bahwa kemungkinan bahwa karsinogenik itu ada.

Namun akhirnya mereka mengubah opininya dengan menyatakan bahwa “tidak ada bukti konklusif yang membuat kopi memiliki efek karsinogenik.”

Namun ada satu hal yang secara detil disebutkan bahwa meminum minuman apapun, tak harus kopi, yang bertemperatur di atas 65 derajat Celcius, akan bersifat karsinogenik pada manusia. Bahkan minuman panas ini dikategorikan sama dengan gorengan serta daging merah yang ternyata cukup berbahaya juga bagi manusia.

Melalui 1.000 lebih studi dari berbagai tipe kanker, meminum minuman panas akan meningkatkan resiko kanker esofagus. Meskipun hal ini masih didukung bukti yang lemah dan penyebab kanker esofagus masih didominasi oleh merokok dan konsumsi alkohol, hal ini patut diwaspadai. Asosiasi serupa juga berlaku pada teh, serta minuman apapun yang bisa dihidangkan panas-panas.

Sebenarnya hal ini ironis, mengingat kandungan pada kopi terbukti mengurangi resiko tubuh kita terserang penyakit liver, serta kanker uterine endometrium.

IARC sendiri, yang merupakan sebuah lembaga riset kanker yang berkantor di Lyon, Perancis, ternyata cukup sering membuat headline atas hasil risetnya. Tahun lalu IARC membuat headline di dunia karena menyatakan bahwa daging olahan dapat menyebabkan kanker, di mana mereka meneliti lebih dari 1000 kajian ilmiah pada hewan dan manusia. Namun nasib riset tentang kopi ini ternyata berbeda, di mana tak ada cukup bukti yang memadai untuk mengategorikan kopi sebagai karsinogenik.

IARC sebelumnya mengategorikan kopi ke dalam “kemungkinan mengandung karsinogen,” di kategori 2B, sejajar dengan chloroform, timbal dan beberapa zat lainnya. (merdeka.com)

Komentar ANDA?