KUPANG. NTTsatu.com – Sekertaris Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Agustinus Quintus Bebok mengaku Warga Peduli AIDS (WPA) di 51 Kelurahan dala wilayah Kota Kuang yang telah dibentuk dan mendapat pelatihan akan siap melakukan sosialisasi dan pendataan dilapangan.
Agustinus Bebok kepada wartawan usai menutup kegiatan orientasi WPA di aula Rujab Wakil Walikota,Kamis (17/9/2015) mengatakan, sosialisasi dan pendataan yang dilakukan oleh WPA yakni pada Hotspot (Titik Kumpul Warga) yang di duga rawan penyebaran HIV/AIDS. Hotspot yang menjadi pusat pendataan dan sosialisasi terutama di SPA, tempat karoke, tempat pijat serta kos-koasan yang ada di wilayah masing-masing.
“Tempat-tempat ini untuk sementara dicurigai berpotensi terjadinya penyebaran penyakit menolat seksual terutama HIV/AIDS,” ujarnya.
Menurutnya,sosialisasi dan pendataan ini dilakukan agar data diketahui secara jelas apakah memang berpotensi atau tidak. Jika itu berpotensi mala akan dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel dara sehingga bisa diketahui jumlah yang teriveksi.
“Dalam sosialisasi dan pendataan ini memang WPA sudah siap di lapangan. Dalam pelaksanaan kegiatan WPA tentunya tetap di dampingi oleh KPA,” katanya.
Dia menambahkan, dalam pendistribusian kasus HIV/AIDS Kota Kupang suai data menurut tahun pelaporan dari 2000 hingga Juni 2015 yakni HIV sebanyak 542 kasus, dan AIDS sebanyak 202. Dari jumlah yang ada, penderita HIV /AIDS tertinggi pada tahun 2013 yakni HIV sebanyak 120 kasus dan untuk AIDS sebanyak 40 kasus.
Dikatakannya, dari data tersebut distribusi kasus HIV/AIDS yang
meninggal dari tahun 2000-2015 sebanyak 63 orang dan yang paling tinggi yang meninggal pada tahun 2003 dan 2015 yakni masing-masing sebanyak 10 orang.(rif/bp)
=====
Foto: Agus Bebok Ketika memberikan keterangan pers