NTTsatu.com – RUTENG – Dalam mewujudkan generasi muda Indonesia berkharakter baik , keteladanan adalah faktor yang sangat penting. Guru harus memberikan teladan yang positif sebagai obor bagi siswa dan masyarakat baik dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan dalam kehidupanya sehari-hari sebagai suluh kehidupan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepala SMKN 1 Wae Ri’i, Yustin Maria D. Romas, S.Pd Ek, dalam sambutanya sebagai Pembina Upacara dalam HUT Hari Guru Nasional (HGN) ke -72, di Ruteng, Manggarai, Sabtu 25 November 2017.
Dalam peringatan HGN ini, dia mengangkat citra guru yang sudah mulai luntur di dalam kehidupan masyarakat sehingga di hari Guru sebagai obor penerang generasi penerus bangsa Indonesia dia kembali mengangkat derajat guru, bahwa guru merupakan teladan bagi siswanya sendiri dalam memberikan yang terbaik bagi siswa , menyiapkan masa depan gemilang dan cemerlang dalam membangun bangsa ini.
“Kita harus memaknai moment HGN ini dengan meningkatkan komitmen dan tekad untuk menjadi figur-figur teladan bagi masyarakat umumnya, dan siswa khususnya”, kata Yustin di depan para Guru dan ratusan Siswa SMKN 1 Wae Rii.
Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tingkat SMKN 1 Wae Ri’i di halaman SMKN 1 Wae Ri’i berlangsung penuh hikmat. Yang uniknya juga yang menjadi petugas upacara adalah para guru SMKN 1 Wae Ri’i.
Setelah upacara bendera, OSIS SMKN 1 Wae Ri’i mengisi acara HGN ini dengan aneka acara seperti pemberian bunga kepada setiap guru, pemberian Kue bertuliskan HGN ke-72, atraksi THS-THM, dan atraksi dance.
Ketua OSIS SMKN 1 Wae Ri’i, Salestinus Videns Laha menyampaikan ucapan selamat merayakan HGN kepada guru-guru dan rasa terimakasih terdalam atas pengabdian dan kesabaran para guru dalam membimbing dan mendidik siswa/i SMKN 1 Wae Ri’i sebagai generasi penerus bangsa.
Ditambahkannya, acara yang diselenggarakan ini merupakan bentuk terima kasih dan penghargaan mereka atas segala pengorbanan para guru.
Setelah upacara dan atraksi selesai, para guru langsung menuju Tamam Makm Pahlawan (TMP) Karot untuk melakukan ziarah mengenang jasa guru yang merupakan pahlawan yang sudah mencerdaskan anak bangsa. (mus)