Pax Vobiscum/ Damai Sejahtera Bagi Kamu

0
544

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

 

HARI RAYA PENTEKOSTA, Minggu, 28 Mei 2023*.
Bacaan. Kisra 2: 1-11 dan 1Kor 12: 3-7, 12-13 dan Iniil Yoh 20: 19-23.

Sekarang ini sudah menjadi trend dimana-mana apabila seorang pejabat berpidato. Dia mulai Salve, Shallom….dst apakah dia sadari arti dan melakukannya atau sekedar cuma lip service? Banyak kali orang tak paham tapi hanya mau dikagumi karena bisa menyapa semua orang lintas agama atau golongan. Kata ‘Damai Sejahtera’ pada mulanya digunakan ketika orang mau saling menyapa. Dalam sapaan bahasa Ibrani ‘Shalom Aleickem’ atau Assalamualaikum dalam bahasa Arab jika berpapasan. Sebab kata Damai sejahtera itu memiliki makna spiritual yang mendalam bukan hanya sekedar Salam klasik.

Salam ini biasa digunakan juga oleh para rasul dalam surat-surat mereka. Kita bisa baca dalam surat-surat rasul Paulus, rasul Petrus dan Yohanes serta Kitab Wahyu. Damai sejahtera di akhir tulisan mereka itu lebih terkait dengan relasi, hubungan antar manusia yang seharusnya dihadirkan. Dalam hal ini adalah model kehidupan yang harmonis, ada rasa persatuan yang utuh dan kuat serta kasih sayang yang mendalam. Sekiranya ada suasana hidup seperti ini memungkinkan kesejahteraan hidup dapat terwujud bagi semua orang.

Kehidupan para rasul saat itu tampaknya sudah aman. Komunitas mereka adalah Gereja perdana yang mendapat pencurahan kuasa Roh Kudus secara langsung. Karena itu Pentekosta adalah kenangan akan campur tangan Allah Roh Kudus dalam pembangunan gereja. Para rasul adalah peletak dasar gereja yang kita ikuti. Peristiwa Pentekosta ibarat angin badai yang keras bertiup memenuhi rumah tempat para rasul berkumpul. Tampak bertebaran juga lidah lidah api yang bernyala dan hingga pada diri mereka.

Orang yang menyaksikan peristiwa itu merasa heran karena para rasul orang dari Galilea mampu bicara begitu fasih dalam bahasa asing. Karena karya Roh Kudus maka orang mengakui Yesus adalah Tuhan. Sebab itu perayaan Pentekosta telah memberikan pencerahan mendalam. Mereka yang tak seiman dengan para rasul pun mampu mengakui kehebatan para murid Yesus itu. Biarpun mereka berlainan bahasa dan bangsa toh bisa dapat mengerti apa yang disampaikan para rasul. Segalanya mungkin karena campur tangan Roh Kudus dalam kesaksian mereka.

Yesus telah menjanjikan Roh Kudus dan telah terpenuhi pada hari Pentekosta. Berkat karya Roh Kudus maka semua mereka mampu berbicara dalam bahasa Roh, bahasa yang serba baru bagi semua orang di sekitar. Terkadang kita baru satu dua minggu mengikuti persekutuan doa kharismatik tapi langsung merasa sudah terima Roh Kudus secara penuh. Kita tak cuma doa memukau tapi juga mulai mengakui diri bisa sembuhkan orang sakit. Kita tak paham bahwa dasarnya adalah telah sehati dan sejiwa dalam hidup bersama Yesus. Roh Kudus itulah yang menyatukan hati dan pengertian mereka.

Roh Kudus juga akan bantu menerangi dan membimbing kita dengan bahasa kasih. Kita semua telah dianugerahi kharisma apabila memahami makna Pentekosta sebagai Hari kelahiran gereja. Roh Kudus itu ada di dalam gerejanya dan bukan dalam kekuasaan. Roh yang sama terus menjiwai gereja dan menyertainya sampai akhir zaman. Kita membuka diri untuk menerima kehadiran Roh Kudus agar kita mampu bersaksi lewat cara pikir, tutur kata serta tindakan kita sendiri. Di dalam setiap kesulitan hidup apakah kita masih teguh mengandalkan karya Roh Kudus?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Raya Pentekosta. Alleluia buat semuanya. Tetap taat untuk menjalankan Prokes. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐ŸŒน๐ŸŒนโœ๏ธ๐Ÿชท๐Ÿชท๐Ÿค๐Ÿค๐ŸŽ๐Ÿ›๏ธ๐Ÿ’ฐ๐Ÿ‡๐Ÿ‡๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Pastor Paroki Katedral Kupangย 

Komentar ANDA?