Oleh: Dra. Christina Purwanti, M.Pd.
(Dosen Bahasa Indonesia, Universitas Pelita Harapan).
Berbicara mengenai pendidikan bukanlah suatu masalah yang mudah. Karena dalam arti luas dikatakan bahwa pendidikan meliputi semua kegiatan manusia, yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia.
Dalam pemahaman tentang pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu, menuntut adanya suatu tanggung jawab dari banyak pihak dan tentu membutuhkan beragam faktor sebagai instrumen penunjang dalam mencapai tujuannya. Itu berarti masalah pendidikan itu sangat kompleks dan bisa dikatakan sangat ruwet.
Pendidikan yang berguna.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berguna. Tujuan utama yang langsung terlihat adalah membentuk manusia yang berbudi daya, bukan yang berbudi mandeg dan berkeahlian dalam salah satu bidang ilmu, setelah itu selesai. Dalam konteks ini, keberadaan suatu pendidikan perlu adanya beberapa dimensi penting seperti berwawasan luas, penuh kepekaan dan keterbukaan terhadap keindahan, perasaan dan nilai-nilai manusiawi. Kehadiran budaya bisa memberi visi, arah, dan kedalaman hidup seseorang. Demikian pun keahlian dalam bidang tertentu membuat seseorang menjadi efektif dalam hidup ini. Keduanya dapat tercapai kalau peserta didik bukan saja menumpukkan begitu saja sebanyak mungkin ilmu dalam lumbung pemikirannya namun dia juga mestinya pandai mengaitkannya dengan pendidikan lain sesuai konten, dan mampu pula menjadikannya sebagai penyuluh dalam hidupnya nanti. Jauh sebelumnya, seorang penulis, Alfred North Whitehead, “The Aims of Education”, 1976, menganjurkan agar guru tidak mengajarkan terlalu banyak tanpa merangsang percikan api akal budi peserta didik, untuk mandiri dalam berpikir dan berupaya secara terus-menerus mencari kebenaran. Upaya seorang guru untuk memberi banyak hal dan terjadi secara tumpang tindih, akan mengakibatkan kebingungan pada peserta didik untuk mencernanya.
Dalam proses pendidikan peserta didik secara langsung dibantu untuk memperoleh sendiri pengertian (understanding). Pengertian yang saya maksudkan adalah bukan saja kemampuan untuk menganalisis secara logis-sistematis, namun kemampuan untuk menerapkan pengetahuan ke dalam permasalahan hidup konkret yang dihadapi peserta didik sendiri.
Pendidikan yang bermanfaat adalah pendidikan yang dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki “sense of belonging” (adanya rasa memiliki), adanya “sense of participation” ( adanya panggilan untuk berpartisiapasi), and “sense of responsibility (adanya rasa tanggung jawab”, yang semuanya terkait langsung pada kualitas mental yang meresapi seluruh pribadi yang memilikinya yang tercakup di dalamnya ciri khas kecakapan dan kebijaksanaan peserta didik dalam mengejar nilai-nilai hidup ini.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Terima kasih.