TPID SIIKKA BERHASIL KENDALIKAN INFLASI MARET,  KOTA MAUMERE INFLASI TERENDAH DI NTT HANYA 0,95 PERSEN

0
1573

NTTSATU COM — MAUMERE —  Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sikka beserta stakeholder terkait, berbagai upaya serta kerja keras selama beberapa bulan terakhir telah terbukti efektif dan berhasil dengan baik dalam mengatasi terjadi inflasi di Kota Maumere.

Aspresiasi ini langsung di berikan kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo kepada TPID Kabupaten Sikka di ruangan kerja senin 1/04/24.

Pada Maret 2024, secara Tahunan/ YoY Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,95 persen, Jauh lebih rendah dibanding inflasi tahunan bulan sebelumnya, serta sekaligus menjadi inflasi terendah se-Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan ini. Sedangkan secara bulanan Kota Maumere kembali mengalami deflasi (penurunan tingkat harga) sebesar 1,3 persen (secara bulanan/ MtoM). Dengan demikian, sepanjang tahun 2024 ini (Januari-Maret) secara rata-rata Kota Maumere mengalami deflasi/ penurunan harga sebesar 1,14 persen (YtoD).

Demikian disampaikan kepala Badan Pusat Statitik Kabupaten Sikka Kristanto Setyo utomo SST,MSi lewat berita resmi Statistik. Dikatakan Kristanto pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), distribusi beras SPHP dipasar serta kios yang masif, serta penyaluran bantuan beras di Kabupaten Sikka beberapa bulan terakhir terbukti berhasil dalam meredam angka inflasi di Kota Maumere sepanjang Maret 2024, khususnya yang disebabkan oleh komoditi beras sebagai penyumbang inflasi tertinggi di Kota Maumere pada Maret ini.

Lebih lanjut Kristanto menjelaskan Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024, antara lain: beras, angkutan udara, nasi dengan lauk, sawi hijau, ayam hidup, telur ayam ras, bawang putih, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, gula pasir, ketela pohon, wortel, susu bubuk, ikan merah, beras jagung, daging ayam ras, labu parang/ manis/ merah/ kuning, ikan tembang, kol putih/ kubis, sigaret putih mesin (SPM), kacang panjang, selada air, labu siam/ jipang, upah asisten rumah tangga, celana panjang jeans pria, teh siap saji, terong, nangka muda, uang sekolah menengah pertama, ikan teri, es, ketela rambat, shampo, gado-gado, dan cabai merah.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan selar/ ikan tude, ikan layang/ ikan benggol, ikan tuna, ikan tongkol/ ikan ambuambu, cabai rawit, kangkung, minyak goreng, cumi-cumi, bahan bakar rumah tangga, ikan kembung/ ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo, masker, ikan julung segar/ ikan nibe, dan bawang merah. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Maret 2024, antara lain: tomat, ikan selar/ ikan tude, ikan layang/ ikan benggol/ ikan tongkol/ ikan ambu-ambu/ cabai rawit/ ikan tuna, daging ayam ras, angkutan udara, labu siam/ jipang, ayam hidup, ikan kembung/ ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo, wortel, kangkung, jeruk nipis/ limau, dan ikan merah.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: sawi hijau, telur ayam ras, beras, nasi dengan lauk, ketela pohon, teh siap saji, es, cumi-cumi, bawang putih, jus buah siap saji, kacang panjang, dan kacang panjang. Pada Maret 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y.

Harapan kristanto setelah TPID Sikka berhasil dalam menjaga laju inflasi pada Maret 2024 perlu terus ditingkatkan pada bulan ini, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri pada April 2024, agar daya beli masyarakat tetap dijaga dengan baik.(ino)

Komentar ANDA?