“Sa Ate Sa Tuka” Untuk Menangkan Sarong-Kasmir Demi Matim Yang Berubah

0
358
Foto: Ritual adat dilaksanakan oleh tua adat Kisol, Alo Damas di Kampung Kisol, Kelurahan Tana Rata, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur

NTTsatu.com – BORONG – Ungkapan bahasa Rongga “Sa Ate  Sa Tuka” memiliki makna yang sangat mendalam bagi semua orang. Ungkapan dan ketegasan itu diungkapan ratusan warga Kampung Kisol, Kelurahan Tana Rata, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur saat bertatap muka dengan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Frans Sarong-Kasmir  Don yang didampingi Ketua DPD II Golkar sekaligus ketua tim pemenangan pasangan ini, John Nahas, Wakil Ketua Tim dan Ketua DPC Partai Gerindra, Fridus Jiman serta petinggi Partai Golkar Manggarai Timur.

Seluruh warga Kota Komba sepakat ” Sa Ate Sa Tuka” untuk menangkan Sarong-Kasmir untuk memimpin Manggarai Timur demi membawa perubahan.

“Saat itu juga ritual adat dilaksanakan oleh tua adat Kisol, Alo Damas kepada seluruh warga yang hadir saat itu.

Tua Adat Kisol, Alo Damas menegaskan, sudah beberapa kali dari rumah ini melahirkan dan memenangkan pemimpin di Manggarai Timur. Kali ini juga leluhur pasti menyetujui kemenangan Sarong-Kasmir. Kita sudah buat ritual. Itu berarti kita “Sa Ate Sa Tuka” untuk menangkan Sarong-Kasmir demi membawa perubahan di Manggarai Timur. Jikalau memberikan kepemimpinan kepada orang maka kita akan dilupakan.

Ketua DPD II Golkar sekaligus Ketua Tim Pemenangan Sarong-Kasmir, John Nahas menjelaskan warga Kota Komba tidak boleh melupakan sejarah dengan sumpah adat di rumah gendang di salah satu wilayah di Kota Komba.

Dulu Frans Sarong dan Agus Harapan mau maju pada Pilkada pada periode pertama dan kedua di Manggarai Timur dan juga pemimpin sekarang. Saat itu pemimpin yang sekarang dengan rendah hati meminta kepada Frans Sarong dan Agus Harapan untuk mengurungkan niatnya maju pada Pilkada Manggarai Timur dan memberikan kesempatan kepada pemimpin sekarang dengan sumpah adat bahwa apabila sudah selesai memimpin Manggarai Timur akan dilanjutkan oleh Frans Sarong. Jadi saat ini Frans Sarong maju Pilkada Manggarai Timur maka kita semua memegang sumpah adat itu.

“Saya minta warga Kota Komba harus memegang sumpah adat. Jikalau melanggar sumpah adat maka akan mendapatkan akibat di kemudian hari. Warga harus pegang kata-kata saya ini. Warga pegang sumpah saya ini. Saya tegas dan berani mengungkapkan ini supaya warga sepakat memenangkan Sarong-Kasmir di Manggarai Timur. Lebih baik saya mati apabila warga tidak memenangkan Sarong-Kasmir untuk memimpin Manggarai Timur,” tegasnya.

Nahas menegaskan, tidak zaman lagi  kepemimpinan di Manggarai Timur diwariskan kepada sistem dinasti atau kekeluargaan karena hubungan kekerabatan dalam lingkungan keluarga.

“Saya rela memilih dan menentukan pilihan kepada Frans Sarong-Kasmir Don karena kedua figur ini layak memimpin Manggarai Timur karena visi dan misinya sangat tepat membangun Manggarai Timur,” tegasnya.

Untuk itu, Nahas menegaskan kita ” Sa Ate Sa Tuka” menangkan Sarong-Kasmir pada Pilkada Manggarai Timur.

“Saya masih pegang teguh sumpah adat itu. Itu yang membuat saya mempertaruhkan seluruh diri kepada kemenangan Sarong-Kasmir. Saya tidak mementingkan diri saya sendiri, tetapi saya mementingkan perubahan pembangunan di Manggarai Timur lima tahun kedepan ini. Ingat baik-baik warga Kota Komba. Saya pegang teguh itu sumpah adat,” tegasnya.

Terpisah Wakil Ketua Tim Pemenangan Sarong-Kasmir sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Manggarai Timur, Fridus Jiman mengajak warga Kota Komba untuk tetap solid dan komitmen untuk memenangkan Sarong-Kasmir.

“Saya minta warga Kota Komba untuk kuat dan bersatu untuk memenangkan Sarong-Kasmir. Inilah rahmat Tuhan yang dianugerahkan kepada kedua kandidat ini karena mereka lolos dari lubang jarum di detik-detik terakhir sebelum pendaftaran di KPU Manggarai Timur,” jelasnya.

Calon Wakil Bupati Manggarai Timur, Kasmir Don mengajak warga Kota Komba untuk tidak beralih kepada kandidat lain. Kami mempunyai program yang fokus utama dan pertama terhadap infrastruktur jalan. Saya tahu benar APBD Manggarai Timur yang sudah tembus Rp 1 triliun lebih. Uang besar itu dapat mengubah wajah Manggarai Timur khususnya infrastruktur jalan,”

Jelasnya.

Calon Bupati Manggarai Timur, Frans Sarong mengajak warga Manggarai Timur untuk tetap menjaga kedamaian selama pesta demokrasi. Pesta demokrasi tidak membuat warga saling bermusuhan. Jadikan pesta demokrasi sebagai pesta kekeluargaan dan persaudaraan.

“Saya ajak warga Kota Komba untuk memilih kami berdua demi membawa perubahan di Manggarai Timur. Saya tidak membuat janji-janji kepada warga saat ini. Apabila kami dipercayakan warga Manggarai Timur menjadi Bupati dan wakil Bupati Manggarai Timur, saat  itulah komitmen retas keterisolasian Manggarai Timur. (Tim Media Sarong-Kasmir)

Komentar ANDA?